Bupatijepara.id JEPARA – Penjabat Bupati Jepara meluncurkan Gerakan Serentak Intervensi Stunting dan Integrasi Layanan Primer (ILP) di Kabupaten Jepara. Acara dilaksanakan di Pantai Kartini, Jumat, (14/6/2024). Ini menjadi upaya untuk menurunkan angka stunting serta meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.
Edy Supriyanta menegaskan akan memantau angka pravelansi stunting hingga Desember 2024 nanti. Ia berharap angkanya semakin turun dan tidak ada kasus stunting baru. Untuk itu dirinya meminta dinas terkait untuk memberikan pendampingan kepada calon pengantin dan ibu hamil.
“Dari 183 desa dan 11 kelurahan hanya ada 6 desa yang masuk kategori bebas stunting, dan 67 desa yang mencapai target 5 persen kasus stunting,” katanya.
Untuk itu, dirinya meminta agar 67 desa ini diintervensi dengan sungguh-sungguh. Edy meminta para pihak di desa seperti babinsa dan bhabinkamtibmas untuk mengintervensi dengan memberikan tambahan susu. Dan memastikan susunya ini diminum para balita.
“Ini agak serius, kemarin ketika penilaian di Kemendagri saya ditanya mengenai stunting kita yang naik 0,07 persen dari 16,02% menjadi 16,09%. Untuk itu hari ini saya minta para camat, petinggi, dan kepala puskesmas untuk intervensi betul,” tegas Edy.
Kenaikan angka ini, menurutnya karena kurangnya pengetahuan masyarakat khususnya para orang tua yang menitipkan balitanya pada kakek atau nenek sehingga makanan yang diberikan kepada balita belum mencukupi gizi yang dibutuhkan. “Berikan juga pemahaman kepada masyarakat pentingnya gizi ini,” lanjutnya.
Dalam kegiatan tersebut, juga terdapat pos pelayanan terpadu bagi ibu hamil dan balita guna dilakukan pengecekan kesehatan dan pemberian asupan gizi guna mencegah stunting. Pj Bupati Jepara menyerahkan bantuan ambulance kepada Puskesmas Keling II, Puskesmas Mayong I, dan Puskesmas Batealit. (ZACKY)