Bupatijepara.id JEPARA – Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta meminta Organisasi Perangkat Daerah memastikan ketersediaan bahan kebutuhan pokok jelang Ramadan dan Idulfitri 1445 H.
“Semua pihak harus bersinergi menjaga stok pangan dan memastikan distribusinya sehingga harganya terjangkau masyarakat,” kata Edy Supriyanta saat memimpin High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan Persiapan Jelang Ramadan di Gedung Shima Setda Jepara, Kamis (7/3/2024).
Rakor ini diawali dengan pemaparan sejumlah pimpinan perangkat daerah. Dimulai dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan, perwakilan paguyuban SPBU, DKPP, BPS, Dinkopukmnakertrans hingga PLN.
Ada sejumlah isu yang perlu diwaspadai menjelang Ramadan dan Idulfitri. Diantaranya tren kenaikan harga beras. Sampai dengan 1 Maret 2024 harga beras medium di Jateng sekitar Rp15.000 atau 37 persen dari Harga Acuan Pembelian (HAP). Selain itu juga peningkatan pergerakan orang yang menuju dan melintas Jepara, peningkatan kebutuhan dan kenaikan harga sembako, serta kenaikan tarif angkutan umum.
“Kita sudah melalukan beberapa langkah antisipasi diantaranya menggelontorkan bantuan beras dari Bulog dan SPHP ke masyarakat. Termasuk juga Bazar Pangan Murah,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, irang nomor satu di Jepara juga meminta agar pasokan BBM dan elpiji dijaga jelamg Ramadan dan Idulfitri. Disperindag bersama debgan OPD lintas sektor juga harus melakukan monitoring perkembangan hargadi pasar. “Termasuk menjaga rantai pasok bahan kebutuhan pokok masyarakat dan mengantisipasi penimbunan stok dan belanja kebutihan pokok yang berlebihan,” jelas Edy.
Kepala Disperindag Jepara Zamroni Lestiaza mengatakan, ketersediaan pangan di Jepara masih sangat mencukupi. Termasuk harga beras medium yang sudah mengalami penurunan. “Hari ini harga beras medium sudah turun menjadi 14.500,” katanya.
Sementara itu, Kepala DKPP Diyar Susanto menambahkan, mengenai upaya untuk menstabilkan pasokan dan harga bahan pokok sudah dilakukan. Salah satunya melalui program gerakan pangan murah, serta operasi pasar. Untuk produktivitas pangan strategis seperti padi di Kabupaten Jepara masih surplus.
“Bahkan, sampai saat ini jumlah cadangan beras yang ada di Gudang Cadangan Pemerintah masih tersedia 84 ton. Stok ini dapat digunakan pada saat kondisi-kondisi tertentu,” ungkap Diyar. (ZACKY)