Bupatijepara.id JEPARA – Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta mengukuhkan Komunitas Peduli Pendidikan Jepara (KPPJ) di Pendapa RA. Kartini Jepara, Kamis (7/12/2023). KPPJ ini terdiri dari 18 pengurus dari lintas organisasi. Mulai dari akademisi, organisasi profesi, organisasi perangkat daerah, pemerhati pendidikan hingga politisi. KPPJ diketuai oleh Khoirul Muslimin dari Unisnu Jepara.
Usai pengukuhan, Edy Supriyanta meminta KPPJ ikut membantu pemerintah mengatasi persoalan pendidikan di kota ukir. Salah satunya soal penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS). Edy menyebut jika sampai bulan lalu, sudah ada 634 ATS yang berhasil dikembalikan ke bangku pendidikan.
“Setelah saya kukuhkan, langsung saja sat-set bekerja, terutama penanganan ATS, yang saat ini memang sedang menjadi fokus bersama. Kita harus berusaha lebih keras agar mereka kembali mengakses pendidikan,” kata Edy Supriyanta.
Edy Supriyanta menjelaskan, sesuai rekapitulasi data ATS Pusdatin Kemendikbud, per-November 2023, total ATS Jepara adalah 2.004, kurang dari angka-angka yang tercatat sebelumnya. Perinciannya, 331 lulusan SD/MI tidak melanjutkan; 1.064 lulusan SMP/MTs tidak melanjutkan; 179 drop out SD/MI, 199 drop out SMP/MTs, dan 231 drop out SMA/SMK/MA.
“Meski selalu naik dan di atas rata-rata Jawa Tengah, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Jepara masih harus kita dorong, yakni 72,36 tahun 2021, lalu 73,15 tahun 2022, dan tahun ini 73,86,” ungkapnya.
Jika ATS yang tersisa bisa dientaskan, maka IPM Kabupaten Jepara pun akan meningkat. Karena selain Usia Harapan Hidup dan Pengeluaran Per Kapita, penghitungan IPM juga dipengaruhi oleh komponen Rata-rata lama sekolah, serta Harapan lama sekolah.
“Di Jepara, kita mencatat rata-rata lama sekolah dari 7,79 tahun pada 2021, lalu 8.09 pada 2022, dan tahun 2023 ini, naik lagi menjadi 8,26 tahun,” tandasnya.