Bupatijepara.id JEPARA – Bidan desa di Kabupaten Jepara menyatakan komitmen bersama untuk menurunkan angka stunting. Penggalangan komitmen para bidan desa itu berlangsung di Aula Kantor Jepara Nursing Center, Kelurahan Pengkol, Kecamatan Jepara, Kamis (31/8/2023).
Penggalangan komitmen dan pengisian lembar audit kasus stunting ini melibatkan sekitar 250 peserta, dan dihadiri secara langsung oleh Penjabat Bupati Edy Supriyanta. Ikut mendampingi Pj Bupati, sejumlah pimpinan perangkat daerah dan staf ahli bupati.
Edy Supriyanta mengapresiasi para bidan desa selaku bagian dari Tim Pendamping Keluarga yang telah berdiri di garda terdepan untuk terjun langsung di tengah masyarakat menurunkan angka stunting.
“Meskipun prevalensi stunting terus turun, saya minta bidan desa sebagai garda terdepan terus mwningkatkan komitmen untuk percepatan. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih dan apresiasi atas segala upaya dan komitmen dalam percepatan penurunan stunting di Kabupaten Jepara,” kata Edy.
Capaian yang sudah ada, lanjut Edy, harus terus dilanjutkan. Keberhasilan harus dapat dipertahankan dan ditingkatkan menjadi lebih baik lagi. “Semua itu adalah upaya kita bersama, upaya seluruh stake holder, upaya semua pihak yang telah berkontribusi,” ungkapnya.
Atas komitmen tersebut Penjabat Bupati Edy optimis kasus stunting bisa terus ditekan. Dirinya menyebut jika prevalensi kasus yang ada kini tinggal 7,9 persen. Persentase ini turun jauh jika dibandingkan pada tahun 2022 mencapai 11,87 persen. “Masih 4.929 anak balita stunting, atau 7,9 persen. Kami harap 2023 ini bisa dikurangi terus,” tegasnya.
Lebih lanjut Edy merinci beberapa wilayah layanan puskesmas dengan persentase stunting yang butuh perhatian lebih. Di antaranya Mayong I masih ada 8,7 persen. Diikuti Donorojo, Welahan II, dan Tahunan yang sama-sama masih 8,3 persen. Kalinyamatan 8,2 persen, Welahan I 7,7 persen.
“Saya minta intervensi tidak hanya dilakukan sektor kesehatan saja, namun juga sektor lain. Diantaranya pembangunan sanitasi, air bersih, penyediaan pangan yang aman dan bergizi, dan membangkitkan pemahaman dan kepedulian masyarakat. Pembangunan keluarga menjadi pondasi terkuat yang sangat efektif dalam upaya menekan bertambahnya angka stunting,” tandasnya.