Bupatijepara.id JEPARA – Desa Plajan Kecamatan Pakis Aji berhasil mewakili Jawa Tengah dalam lomba desa tingkat nasional tahun 2023. Hal ini setelah desa di barat lereng Muria ini menjadi yang terbaik di Jawa Tengah. Plajan iki masuk 5 besar lomba desa untuk regional II wilayah Jawa Bali. Selasa (18/7/2023), tim dari Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kementrian Dalam Negeri datang ke Desa Plajan untuk melakukan klarifikasi lapangan.
Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta beserta jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah turut mendampingi tim yang dipimpin oleh Andi Yuliarmiangsyah Razmi ini. Tim disambut oleh masyarakat Plajan sejak memasuki gerbang desa hingga di Balai Desa Plajan.
Sebelum memasuki Balai Desa, tim penilai disuguhi berbagai potensi yang dimiliki oleh Desa Plajan ini. Mulai dari potensi kuliner hingga wisata di display untuk meyakinkan tim penilai akan kekayaan potensi desa yang berada di jarak 22 KM dari kota Jepara ini. Berbagai olahan kuliner yang sebagian besar dari saripati pohon Aren menjadi unggulan dari Desa Plajan.
Edy Supriyanta menegaskan dengan berbagai potensi yang ada, maka dirinya meyakinkan tim penilai jika Desa Plajan siap untuk menjadi pemenang dalam Lomba Desa tahun ini.
“Dengan potensi itu, kepada tim penilai perkenankan saya meyakinkan Desa Plajan siap menang, menjadi yang terbaik di tingkat regional,” kata Edy disambut tepuk tangan meriah dari yang hadir.
Edy menambahkan jika Pemkab Jepara menaruh perhatian yang besar bagi pemberdayaan dan pengembangan desa. Hal ini dibuktikan dengan alokasi anggaran yang besar bagi pemenang lomba desa. Tahun ini, juara lomba desa qkan mendapatkan hadiah sebesar Rp1 miliar. Juara II sebesar Rp750 juta, Rp500 juta untuk Juara III, Rp100 juta untuk Harapan I, Rp80 juta untuk Harapan II, dan Rp75 juta untuk Harapan III. “Salah satu yang memacu desa di Jepara siap dengan lomba ini adalah hadiah besar yang kami sediakan di tingkat kabupaten,” jelasnya.
Namun dirinya menegaskan agar petinggi serta perangkat desa menggunakan dana tersebut sebagai pembangunan desa di sektor lain yang belum tersentuh. “Tolong gunakan hadiah ini dengan sebaik-baiknya, aja digawe nanggap dangdut,” ujar Edy.
Sementara itu, Ketua tim penilai lomba desa, Andi Yuli mengatakan kedatangannya bersama tim untuk melakukan klarifikasi lapangan atas potensi yanga ada di Desa Plajan. “Lomba desa ini sebagai bentuk evaluasi bagi Kemendagri yang dilakukan secara berjenjang mulai dari kecamatan hingga nasional,” kata Yuli.
Andi Yuli menyebut jika lomba desa kini dilakukan per regional. Sebelum tahun 2015, katanya, lomba desa dilakukan secara nasional,akan tetapi wilayah Indonesia timur tidak ada yang menjadi juara. “Untuk itu sekarang dilakukan per regional. Untuk regional Jawa Bali merupakan grup neraka ibarat dalam dunia sepakbola, karena kualitasnya merata,” imbuhnya.
Yuli menyebut jika setelah klarifikasi lapangan ini, akan ditentukan desa yang akan masuk 3 besar. Jika masuk 3 besar nanti akan dilakukan pemaparan di Kemendagri yang menghadirkan lintas Kementrian dan akademisi. “Mulai tahun ini kita banyak melibatkan kementrian dan akademisi untuk meningkatkan kualitas lomba desa ini,” jelasnya.