KARIMUNJAWA – Bupati Jepara Dian Kristiandi kembali “nanggap” wayang kulit untuk warganya yang ada di pulau-pulau terluar Jepara. Jika Maret 2022 lalu, orang nomor satu di Jepara itu nanggap wayang di Pulau Parang, Jumat (13/5/2022) giliran warga di Pulau/Desa Nyamuk yang disuguhkan pentas wayang kulit.
Ini merupakan pentas wayang kulit pertama kali yang dipentaskan di pulau terluar Jepara ini. Maklum saja untuk mendatangkan hiburan termasuk wayang kulit dihadapkan dengan banyak kerumitan, termasuk soal transportasi hingga biaya yang tinggi. Untuk bisa sampai ke Desa Nyamuk, dibutuhkan perjalanan laut sekitar 2 jam dari Karimunjawa.
Minimnya pentas hiburan menjadikan masyarakat di Pulau/Desa Nyamuk sangat antusias menyaksikan pentas wayang ini. Penduduk desa yang beragam suku ini tumpah ruah menyaksikan pentas wayang yang digelar di depan kantor balaidesa ini.
“Alhamdulilah masyarakat yang terdiri dari banyak suku mulai dari Jawa, Bugis, Mandar, Madura, Nias serta suku-suku lainnya guyub rukun berkumpul menyaksikan wayang ini. Ini pemandangan yang indah,” kata Bupati Andi di sela-sela pentas wayang.
Bupati mempersilahkan masing-masing suku melestarikan adatnya. Jangan saling mengejek satu sama lain. Karena budaya ini menjadi pemersatu bangsa. Andi berharap, seluruh warga memahami untuk tetep menjaga kebudayan masing – masing karena itu yang menjadi karakter bangsa Indonesia.
“Pentas wayang ini selain sebagai tontonan, cerita yang dilakonkan juga bisa sebagai tuntunan sebab menggambarkan perilaku manusia yang dilakonkan oleh para tokoh pewayangan,” ujar Andi.
Lebih lanjut Bupati Andi mengungkapkan jika pihaknya melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan akan mengupayakan pentas wayang kulit bisa digelar tiap tahun di Pulau Nyamuk.
“Ke depan akan kita upayakan pentas seni seperti wayang ini bisa rutin digelar tiap tahun di pulau-pulau terluar Jepara termasuk Nyamuk dan Parang,” jelas Andi.
Sementara itu Petinggi Desa Nyamuk Muazis menyampaikan terima kasih kepada Bupati Andi yang telah membawa rombongan wayang untuk dipentaskan di desanya. Dirinya bahkan mengaku baru pertama kali ini menyaksikan pentas wayang secara langsung.
“Saya senang ada tontonan wayang kulit di sini sebagai bagian nguri-nguri budaya. Kami senang sekali Pak Bupati sudah memberikan hiburan kepada warga Nyamuk. Berkat beliau (bupati), wayang kulit bisa pentas di sini,” jelas petinggi.
Sebelum pentas wayang digelar, Bupati juga menyerahkan sejumlah bantuan kepada warga Desa Nyamuk. Diantaranya kursi roda, logistik pangan hingga bantuan langsung tunai.