JEPARA – Bupati Jepara Dian Kristiandi berharap keberadaan gedung Islamic Centre yang juga sekaligus kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Jepara menjadi pusat menjaga keberagaman dan persaudaraan atau ukhuwah. Ini disampaiakn oleh orang nomor satu di kota ukir itu saat peremian gedung Islamic Centre yang ada di Jalan Kartini tersebut.
“Kami berharap dengan dibangunnya gedung ini dapat merangkul semuanya, memberikan ruang kepada seluruh elemen masyarakat, karena keberagaman di Jepara sangat luar biasa,” kata Bupati Andi.
Keberadan gedung ini, kata Bupati, juga harapannya mampu mewujudkan ukhuwah atau persaudaraan diantara semuanya. Baik ukhuswah islamiyah, basyariyah maupun ukhuwah wathoniyah. “Apalagi Jepara sudah mencanangkan sebagai kabupaten kerukunan,” kata Bupati Andi.
Lebih lanjut politisi PDI Perjuangan ini menceritakan jika gedung Islamic Center tersebut merupakan penantian selama 10 tahun lebih. Pembangunan menghabiskan dana Rp 2,9 miliar yang bersumber dari APBD Kabupaten Jepara tahun 2021 dan 2022.
“Alhamdulilah rumah besar umat islam ini bisa terwujud di akhir masa jabatan saya, walapun di masa pandemi. Gedung ini setidaknya sudah mewujudkan harapan dan cita-cita umat islam di Jepara,” imbuh Andi.
Sementara itu, Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan gedung Islamic Center Jepara dapat dimanfaatkan sebagai ruang publik. Di antaranya sebagai ruang kerukunan beragama dan pengembangan ekonomi. Terlebih Jepara telah dicanangkan sebagai Kabupaten Kerukunan oleh tokoh agama dan masyarakat setempat.
“Saya minta ini bisa dimanfaatkan ada ruang publiknya. Jadi yang tadi dicanangkan sebagai kabupaten kerukunan benar-benar bisa terwujud. Kalau terjadi luar biasa,” kata Ganjar usai meresmikan Gedung Islamic Center.
Menurut Ganjar, gedung baru tersebut bisa digunakan penuh manfaat apabila ruang publik itu ada. Apalagi dapat difungsikan bermacam-macam, seperti menyebarkan agama, tempat bertanya dan diskusi publik.
“Kalau kita menyebarkan agama dengan nilai kebaikan, ini bisa jadi pusatnya. Yang nggak tahu bisa bertanya, bisa ngaji, bisa diskusi di sini. Bisa menjadi zona netral dalam menyelesaikan masalah,” jelasnya.