JEPARA – Bupati Jepara Dian Kristiandi berharap para pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) menjadi penyembuh kemiskinan di Jepara. Dengan demikian, angka kemiskinan di kota ukir bisa ditekan dan terus berkurang jumlahnya.
Hal ini disampaikan Bupati Jepara, saat membuka Rapat Koordinasi bersama SDM PKH se-Kabupaten Jepara, Senin (28/3/2022), di Hotel Sekuro Village, Desa Sekuro Kecamatan Mlonggo. Turut mendampingi Bupati, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsospermades), Edy Marwoto.
“Tugas saudara hampir sama seperti dokter. Kalau dokter memeriksa dan menyembuhkan orang sakit. Tapi pendamping PKH ini menyembuhkan orang-orang dari kemiskinan,” kata Andi.
Bupati menambahkan, hadirnya PKH yang dijalankan sejak 2007 menjadi salah satu program unggulan pemerintah dalam percepatan penanggulangan kemiskinan.
Di tahun 2021 tercatat terdapat 50.372 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH dengan capaian graduasi (mengundurkan diri) sebesar 5,6 persen. Meliputi graduasi sejahtera sebanyak 2.170 KPM dan graduasi alamiah sebesar 686 KPM.
“Patut kita apresiasi kepada KPM yang masuk dalam graduasi sejahtera. Meski masih punya komponen, mau mentas dari PKH. Karena terkadang terdapat KPM yang sudah hidup layak, namun enggan keluar dari PKH,” tutur Andi.
Karena ada perubahan sistem graduasi, total KPM tahun ini sebanyak 65.455 KPM. Bidik graduasi sejahtera dipatok pada angka 1.836 KPM dan bidik graduasi alamiah 1.672 KPM.
“Dengan kondisi saat ini, saya tetap mendorong agar bisa mencapai angka semaksimal mungkin,” kata Andi.
Kepala Dinsospermades Edy Marwoto mengatakan, pendamping PKH siap satu komando untuk mengentaskan kemiskinan di Jepara. Saat ini Dinsospermades tengah mengembangkan aplikasi atau program layanan kesejahteraan sosial atau Sistem Asistensi Layanan Sosial yang Terintegrasi dan Terpadu (Salam Rindu).