JEPARA – Bupati Jepara Dian Kristiandi mengobati “dahaga” warga Pulau Parang Kecamatan Karimunjawa akan pentas kesenian wayang kulit. Setelah hampir 50 tahun ini, tidak ada pentas wayang kulit yang di gelar di Pulau ini, Jumat (11/3/2022) orang nomor satu di Jepara ini membawa rombongan pemain wayang untuk pentas di desa ini.
Ratusan warga antusias dan tumpah ruah di sekitaran Balaidesa Parang Jumat malam untuk menyaksikan pentas wayang kulit ini. Sebelum lakon Wahyu Makutarama yang dipentaskan oleh dalang Ki Hendro Suryo Kartiko, terlebih dahulu dilakukan sosialisasi berantas dan gempur rokok ilegal.
Petinggi Desa Parang Muh. Zaenal Arifin menceritakan jika sejak dirinya lahir belum pernah ada pentas wayang kulit komplit di gelar di Desa Parang. “Jadi sekitar 46 tahun ini belum pernah ada pentas wayang kulit di sini. Sehingga kami sangat berterima kasih kepada Pak Bupati yang telah membawa rombongan pemain wayang kesini,” kata Zaenal.
Zaenal Arifin menambahkan masyarakat Desa Parang bersyukur atas perhatian dan bantuan yang diberikan oleh bupati selama ini. Menurutnya, ada sejumlah bantuan termasuk subsidi listrik hingga pembangunan kantor balai desa yang dikucurkan untuk salah satu desa terluar Jepara ini. Namun demikian, dirinya berharap di tahun-tahun mendatang bantuan terus diberikan kepada Desa Parang.
“Masyarakat Parang banyak terbantu dengan program Pak Bupati. Untuk itu kami sampaikan terima kasih,” jelasnya.
Bupati Dian Kristiandi menyampaikan jika pentas wayang ini melunasi janjinya dua tahun lalu saat berkunjung ke Parang. “Saat itu saya ke sini dan menjanjikan akan mengadakan pentas wayang. Malam ini saya tepati. Jika itu dihitung sebagai nadzar, maka malam ini sampun luar nggih,” kata bupati.
Pentas wayang ini, kata bupati, juga sebagai bagian dari upaya pelestarian budaya khususnya di Pulau Parang. Tak hanya di Parang, bupati juga menjanjikan pentas wayang serupa di Pulau Nyamuk usai lebaran tahun ini.
“Harapannya warga yang tinggal di wilayah-wilayah terluar Jepara seperti di Parang ini tetap mengenal secara langsung warisan budaya seperti wayang kulit ini, khususnya di generasi mudanya,” jelas Andi.
Lebih lanjut dalam kesempatan itu, politisi PDI Perjuangan itu berharap masyarakat di Pulau Parang tetap menjaga dari penularan Covid-19. Belum adanya warga yang terkonfirmasi Covid-19 harus terus dijaga dan dipertahankan. “Alhamdulilah sampai saat ini masih nol kasus. Mari kita jaga dan pertahankan bersama-sama,” tandas Andi.