JEPARA – Bupati Jepara Dian Kristiandi merapatkan barisan jajaran Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Jepara di tengah bertambahnya kasus penularan beberapa waktu terakhir ini.
Untuk mengambil langkah-langkah strategis untuk menekan penularan ini, orang nomor satu di Jepara itu mengundang jajaran satgas dalam Rapat Koordinasi Evaluasi Covid-19 ini, Senin (7/2/2022), di Gedung Shima Kantor Setda Jepara.
Hadir Kapolres Jepara AKBP Warsono, Dandim 0719/Jepara Letkol Inf Tri Yudhi Herlambang, Kepala Kejaksaan Negeri Ayu Agung, pimpinan Perangkat Daerah, Camat, dan Tim Ahli Satgas Penanganan Covid-19.
Bupati Jepara Dian Kristiandi mengatakan seperti tahun-tahun lalu, menjelang bulan puasa dan lebaran. Muncul gerakan-gerakan masyarakat yang sangat berpotensi penyebaran Covid-19 yang perlu diantisipasi mulai dari sekarang.
“Kita pernah di angka 0 kasus Covid-19, namun awal Januari hingga Februari ini kembali muncul 98 kasus Covid-19 di Jepara. Ini perlu langkah cepat kita,” kata Andi.
Bupati juga meminta masukan dari Tim Ahli Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Jepara agar kasus peyebaran Covid-19, varian Omicron, tidak masuk ke Kota Ukir. Termasuk juga varian lainya.
Bupati menmabahkan, saat ini vaksinasi dosis pertama di Jepara sudah memenuhi 83 persen, sedangkan untuk dosis kedua 53 persen. Percepatan vaksinasi ini terus didorong, termasuk untuk anak usia 6 – 11 tahun dan capaian vaksinasi lanjut usia (lansia).
Bupati mengajak perangkat desa dan jajarannya untuk menanamkan kembali bentuk antisipasi, jangan sampai pada bulan puasa dan lebaran nanti terjadi lonjakan kasus seperti tahun lalu.
“Saya minta jajaran Pemkab, dengan dukungan TNI dan Polri mendukung. Jangan sampai upaya kita 2 tahun ini untuk melakukan pencegahan Covid-19 tidak berarti,” katanya.
Sementara itu, Sekda Jepara Edy Sujatmiko mengatakan, varian Omicron ini sangat hebat. Perlu antisipasi agar masyarakat tidak terjadi kepanikan dan kegampangan. Perlu diberikan pengertian ke mereka. Sekda juga menyoroti, pergerakan masyarakat yang semakin bebas. Seolah sudah tidak ada Covid-19. Untuk itu, perlu ditekankan kembali peran Jogo Tonggo.
Tim ahli penanganan Covid-19 Kabupaten Jepara dr. Nur Kukuh menyarankan agar di Jepara kembali diterapkan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang lebih ketat. Hal ini lantaran adanya lonjakan kasus Covid-19 dalam beberapa waktu terakhir ini.
“Kita sebenarnya sudah berpengalaman sebab sudah pernah mengalami lonjakan kasus 2 kali. Dan dari dua kali itu kuncinya sebenarnya penerapan PPKM yang ketat utamanya dalam membatasi mobilitas masyarakat,” ujarnya