JEPARA – Bupati Jepara Dian Kristiandi mengapresiasi Baznas Jepara yang menyalurkan dana zakat untuk kegiatan produktif. Program itu. Menurutnya, turut berperan dalam pengentasan kemiskinan di kota ukir. Hal ini disampaikan oleh orang nomor satu di Jepara itu saat distribusi zakat produktif di Balaidesa Ketilengsingolelo Kecamatan Welahan, Selasa (21/12/2021).
“Tingkat kemiskinan di Jepara yang terendah di Jawa Tengah harus ditekan agar bisa terus turun. Salah satunya dengan program zakat produktif yang disalurkan oleh Baznas ini,” kata Bupati Andi.
Untuk bsia mempertahankan dan angka kemiskinan bisa menurun, Bupati meminta bantuan ini benar-benar untuk pengembangan usahanya. Modal usaha yang diterima meksipun tidak seberapa harus dimanfaatkan dengan betul agar bisa berkembang.
“Tolong jangan digunakan untuk kebutuhan yang lain. Jika dikelola dengan benar, harapannya usahanya bisa berkembang dan nanti bisa gantian menjadi penyumbang zakat. Untuk itu manfaatkan dengan sebaik-baiknya,” lanjut Andi.
Andi menyebut angka kemiskinan di Jepara tahun 2021 sebesar 7,44 persen. Karena pandemic, angka kemiskinan mengalami sedikit kenaikan dibandingkan dengan tahun lalu sebesar 7,17 persen.
“Meskipun angka kemiskinan naik, Jepara menempati posisi ketiga kabupaten/kota di Jawa Tengah dengan kenaikan terendah. Yaitu setelah Kota Semarang dan Kota Salatiga,” jelas Andi.
Usai dari Ketilengsingolelo, Bupati melanjutkan penyaluran zakat produktif di Balaidesa Karangrandu Kecamatan Pecangaan. Di Kecamatan Pecangaan, ada lima desa yang mendapatkan bantuan ini. Diantaranya Karangrandu, Krasak, Pulodarat, Troso, dan Pecangaan Wetan.
Sementara itu, Ketua Baznas Kabupaten Jepara Sholih mengatakan, setiap kecamatan diambil 5 desa dengan masing-masing 3 orang penerima. Besaran yang diterima antara Rp.1 hingga Rp.3 juta rupiah sesuai kebutuhan mereka.
Bantuan zakat produktif yang diberikan ini, kata sholih, berupa berbagai macam sesuai dengan kebutuhan mustahik atau penerima zakat. Diantaranya ada yang berupa modal usaha, mesin jahit, kambing, freezer, etalase toko hingga mesin pemecah kelapa muda.
“Kita berikan sesuai dengan kebutuhan para penerima ini. Ada yang berupa hewan ternak hingga mesin jahit,” imbuh Sholih.
Sholih menambahkan, penerima zakat produktif tahap II ini sebanyak 225 orang. Mereka tersebar di setiap kecamatan dan desa di Kabupaten Jepara, yang sudah dilaksanakan assesmen terlebih dulu oleh Baznas. Sedangkan total anggaran yang dikeluarkan Baznas tahap kedua ini sekitar Rp.675 juta.
“Januari mendatang, akan kita dilanjutkan penyaluran zakat produktif untuk desa-desa yang belum menerima,” tandasnya.