JEPARA – Bupati Jepara Dian Kristiandi mengingatkan kepada para siswa dan guru untuk mewaspadai munculnya intoleransi dan paham radikalisme di dunia pendidikan. Hal ini disampaikan kepada ratusan siswa MAN 1 Jepara dalam kegiatan Milenial Cinta Negeri Bersama Bupati Jepara, Selasa (26/10/2021).
“Intoleransi dan paham radikalisme sudah mulai masuk ke sekolah-sekolah negeri maupun swasta. Baik itu sekolah setingkat SMA/SMK hingga Perguruan Tinggi yang ada di Indonesia. Hasil survey pun mengatakan, lebih 10 persen paham ini masuk ke dunia pendidikan,” kata Bupati Andi.
Bupati andi menyebut jika propaganda paham radikalisme dan intoleransi ini disebar melalui media sosial. Masyarakat terkadang tidak tahu, seolah mendapatkan sesuatu yang dianggap benar dari media sosial, padahal sebaliknya.
“Selama ini, media sosial banyak digunakan mereka untuk melakukan propaganda atau mempengaruhi bahwa yang dilakukan seolah yang paling benar. Untuk itu, perlu adanya klarifikasi,” tegas Andi.
“Jika kalian merasa tidak mampu melakukan perlawanan argumentasi. Tidak usah disampaikan secara langsung. Sampaikan itu kepada guru atau ustadz yang ada di sekolah. Dengan begitu, paham yang akan mereka tanamkan kepada kita, mampu diantisipasi atau ditangkal,” lanjut Andi.
Akan tetapi di hadapan siswa dan guru MAN 1 Jepara ini, politisi PDIP itu meyakini jika pilihan belajar di MAN 1 Jepara sudah tepat. Karena, belajar di madrasah bisa memperoleh dua hal, pendidikan keagamaan dan pendidikan ilmu pengetahuan umum terpenuhi. Jika dua hal ini disatukan, akan menjadi kekuatan yang luar biasa.
“Jika pendidikan dasar keagamaan ini sudah kuat. Maka di pendidikan tingginya nanti atau Perguruan Tinggi, dinding pemahamannya mereka tentang kebangsaan tidak akan mampu ditembus,” tandasnya.