JEPARA – Bupati Jepara Dian Kristiandi menyerahkan 200 paket sembako kepada para kiai dan tokoh agama di Kabupaten Jepara. Penyerahan secara simbolis dilakukan di Ruang Sosorokartono Setda Jepara, Kamis (9/9/2021).
Bupati Dian Kristiandi mengungkapkan jika paket sembako yang diberikan merupakan impelementasi dari program “Kita Jaga Kiai” sinergi antara Baznas Jepara dengan Unit UPZ Kemenag Jepara.
“Terima kasih kepada Baznas dan Kemenag atas sinergi ini. Terlebih Baznas yang telah banyak berperan dan berkontribusi dalam aktif upaya penanggulangan Covid-19 melalui berbagi program,” kata Dian Kristiandi.
Andi menambahkan, para kiai dan tokoh agama menanggung peran dan beban ganda di masa pandemi. Karena selain dituntut memperjuangkan kemaslahatan umat, para kiai juga terdampak secara ekonomi.
Oleh sebab itu, program yang diinisiasi oleh Baznas dan Kemenag ini lahir sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi para kiai dan tokoh agama di masa pandemi ini,” imbuh Andi.
Di sinilah, lanjut Andi, peran Baznas dibutuhkan untuk menjaga eksistensi para kiai di masa pandemi agar bisa terus menjalankan perannya di tengah masyarakat. Ini juga sebgaia bentuk penghargaan negara terhadap para kiai yang telah berperan sebagai salah satu pilar ketahanan bangsa.
“Meski bisa jadi bantuan ini belum sepenuhnya mencukupi, namun semoga bisa ikut meringankan beban kebutuhan di masa pandemi,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, politisi PDIP itu juga mengajak para kiai untuk terus bersama-sama memberikan teladan berdisiplin menerapkan protokol kesehatan. Sebab, pandemi belum usai.
“Nasehat para kiai tentu banyak didengar oleh masyarakat bawah. Karena pemerintah tidak bisa bekerja sendirian, untuk itu butuh kepanjangan tangan panjenengan semua untuk menjangkau semua lapisan masyarakat,” tandas Andi.
Seperti diketahui, program Kita Jaga Kiai ini sebelumnya telah dicanangkan oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin Agustus lalu. Program ini untuk melindungi para kiai dan santri dari penularan Covid-19 beserta dampak yang menyertainya. Seperti halnya dampak perekonomian, pergerseran tatanan sosial, hingga dampak kesehatan yang bisa mengancan jiwa.