JEPARA – Bupati Jepara Dian Kristiandi mengungkapkan jika Pemerintah Kabupaten Jepara siap bersinergi dengan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk pengembangan desa wisata. Pasalnya di Jepara kini sudah terdapat 24 desa wisata. Hal ini disampaikan oleh Dian Kristiandi saat memaparkan potensi desa wisata kepada Menparekraf RI Sandiaga Salahuddin Uno, Senin (10/5/2021) malam melalui konferensi video.
“Potensi wisata yang dimiliki Jepara sangat luar biasa, mulai dari keunggulan panorama laut hingga pegunungan. Semuanya komplit di Jepara. Terlebih kita punya Kepulauan Karimunjawa,” kata Andi.
Untuk peningkatan kapasitas desa wisata, lanjut Andi, pihaknya telah melakukan berbagai upaya diantaranya memberikan pelatihan pengelolaan dsa wisata, pengelolaan homestay, pelatihan pemandu wisata hingga pelatihan dan pembinaan kelompok sadar wisata.
“Selain itu, pembangunan infrastruktur penunjang juga kita berikan seperti penataan jalan lingkungan obyek wisata, gapura hingga sekretariat Pokdarwis,” kata Bupati Andi.
Lebih lanjut politisi PDI Perjuangan ini menyampaikan, untuk pengembangan desa wisata pemerintah daerah telah mengadakan lomba desa untuk memacu pembangunan. Terutama masalah inovasi dan keterlibatan swadaya masyarakat.
24 desa wisata yang telah ditetapkan diantaranya yakni Desa Bondo (Kecamatan Bangsri), Tanjung (Pakis Aji), dan Tempur (Keling) desa wisata berbasis alam. Kemudian Desa Mulyoharjo (Jepara), Troso (Pecangaan) dan Petekeyan (Tahunan) berbasis ekonomi kreatif. Juga Desa Kendengsidialit (Welahan), berbasis budaya.
“Selain pembangunan fisik. Kami juga mengusulkan ke Gubernur Jateng untuk mendapatkan Bankeudes wisata dan telah mendapat alokasi untuk beberapa desa,” kata Bupati Andi.
Sementara itu, setelah mendengarkan paparan Dian Kristiandi, Sandiaga langsung tertarik dan ingin segera mengunjungi Pulau Karimunjawa. “Saya tertarik dan ingin ke Karimunjawa. Saya belum pernah kesana,” ungkap Sandiaga.
Namun sebelum Sandiaga ke Karimunjawa, Bupati melalui dinas terkait diminta menyiapkan terlebih dulu rencana pemasaran terintegrasi. Salah satunya pola perjalanan wisatawan (travel pattern). Harapannya, dengan dibuatnya travel pattern tersebut, dapat menjadi guidance atau panduan bagi para travel agent dalam menyusun produk paket wisata Karimunjawa sehingga akan semakin memperkuat destinasi.