JEPARA – Sebagaimana tahun lalu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara kembali menegaskan tidak akan menyelenggarakan pesta lomban atau pekan syawalan tahun ini. Hal ini lantaran pandemi Covid-19 belum juga berakhir. Pekan syawalan dikhawatirkan akan menimbulkan kerumunan dan berakibat pada penyebaran kasus Covid-19 di kota ukir.
Hal ini disampaikan oleh Bupati Jepara Dian Kristiandi saat bertemu dengan awak media di Serambi Belakang Pendopo RA.Kartini Jepara, Kamis, (6/5/2021). “Untuk prosesi tradisi sedekah laut tetap dilaksanakan seperti tahun lalu, namun dilakukan terbatas,” kata Bupati Andi.
Beberapa tradisi yang tetap dilaksanakan, tetapi terbatas, lanjut Andi, diantaranya ziarah ke Makam Cik Lanang, ke Makam Mbah Ronggo. Untuk pementasan wayang kulit dilakukan secara simbolis hanya 2 jam di TPI Ujungbatu.
“Sementara larungan kepala kerbau dilakukan secara terbatas oleh Forkopinda, Kelurahan Ujungbatu dan HNSI,” imbuh Andi.
Untuk itu, dirinya meminta masyarakat Jepara untuk tetap di rumah saja selama libur pekan syawalan. Kegiatan halal bihalal atau silaturahmi bisa dilakukan secara daring dengan menghindari seminimal mungkin kerumunan orang atau keluarga.
“Kita semua harus menjaga. Kita tentu tidak ingin melonjaknya kasus Covid-19 pasca lebaran tahun lalu kembali terjadi lagi,” jelas politisi PDI Perjuangan ini.