JEPARA – Bupati Jepara Dian Kristiandi menghadiri perayaan paskah di Gereja Injili di Tanah Jawa (GITJ) Pepanthan Desa Dermolo Kecamatan Kembang, Minggu (4/4/2021). Perayaan paskah di GITJ Pepanthan Dermolo ini mengambil tema Paskah Kebangsaan, lantaran juga dihadiri oleh sejumlah tokoh lintas agama di Jawa Tengah.
Hadir dalam perayaan paskah ini, Kepala Bakesbangpol Propinsi Jawa Tengah Haerudin yang mewakili Gubernur Ganjar Pranowo, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jateng KH. Taslim Sahlan, Ketua FKUB Jepara KH. Masyhudi dan sejumlah tokoh lintas agama lainnya, mulai dari Hindu, Budha, hingga Konghucu.
Suasana bahagia begitu terasa dalam perayaan paskah ini, lantaran ini merupakan paskah pertama yang dilakukan di gereja ini sejak gereja ini berdiri 19 tahun yang lalu.
Kegiatan keagamaan bisa dilakukan dengan tenang di gereja ini menyusul terbitnya surat keputusan bupati Jepara tanggal 27 Januari 2021 yang menyatakan bahwa IMB No: 648/150 tanggal 9 Maret 2002 tentang Izin Mendirikan Rumah Ibadah (Gereja) di Desa Dermolo RT 02/VI tetap berlaku.
Surat Bupati ini mencabut surat Pemkab Jepara No: 452.2/2581 tertanggal 17 Juni 2002 perihal pendirian gereja di Desa Dermolo dan surat Pemkab Jepara No: 452.4/7431 tertanggal 16 Desember 2013 perihal Penghentian Sementara Penggunaan Gereja Dermolo.
Pendeta GITJ Pepanthan Theofilus Tumijan mengapresiasi dan menyampaikan penghargaan atas kehadiran dan dukungan Bupati Jepara Dian Kristiandi atas keberadaan GITJ ini. “Penghargaan dan apresiasi kepada Pak Bupati atas supportnya selama ini,” kata Pendeta Theofilus.
Bupati Jepara Dian Kristiandi menyampaikan selamat paskah kepada jemaat GITJ Pepanthan Dermolo yang kini sudah bisa melaksanakan ibadah dengan tenang di gereja. “Saya turut berbahagia karena ini perayaan paskah yang pertama di sini. Terima kasih juga kegiatan dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan dan penuh kesederhanaan,” kata Bupati Andi.
Andi menambahkan jika 19 tahun yang telah dilalui selama ini jangan dimaknai sebagai bentuk mendiskreditkan dan intoleransi yang terjadi. Melainkan sebagai sebuah proses untuk menuju sesuatu yang indah dan bahagia seperti perayaan paskah kali ini.
“Ini merupakan wujud komitmen pemerintah dalam menjamin hak atas kebebasan beragama dan berkeyakinan dan memperkuat toleransi antar-umat beragama, serta merupakan hasil kerjasama semua pemangku kepentingan dengan berbagai kelompok masyarakat dan tokoh lintas agama,” jelasnya.
Ke depan, lanjutnya, kebersamaan dan gotong royong diantara seluruh umat harus terus ditingkatkan. Ini juga menunjukkan kerukunan beragam terjalin dengan baik di Jepara. “Di negara ini seluruh umat diberikan kebebasan beragama, itu yang harus disadari dan harus saling bergandeng tangan bersama-sama menjaga kedamaian ini,” tandasnya.