JEPARA – Peningkatan representasi perempuan dalam lembaga politik di Kabupaten Jepara di dorong agar terus meningkat. Meskipun dalam beberapa periode ini, keterpilihan perempuan di DPRD Jepara terus meningkat. Hal ini disampaikan oleh Bupati Jepara Dian Kristiandi saat membuka sosialisasi politik perempuan di Gedung Shima Jepara, Rabu (31/3/2021).
“Jika pada pemilu 2014 hanya ada tiga legislator perempuan di Jepara, maka hasil pemilu 2019 ada tujuh orang atau sekitar 14 persen. Sudah ada peningkatan, tetapi memang harus terus didorong,” kata Bupati Andi.
Kabupaten Jepara, katanya, sebenarnya sudah memilik modal dasar dengan adanya tiga tokoh wanita yang sudah terbukti kiprahnya. Hal itu harus diwarisi oleh para perempuan di kota ukir.
“Di politik baik laki-laki maupun perempuan memiliki hak yang sama, sehingga harus di manfaatkan. Modal dasar historis adanya tokoh perempuan dari Jepara harus bisa menginspirasi,” jelas politisi PDI Pejuangan ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AK2KB) Kabupaten Jepara Inah Nuroniah mengungkapkan, perempuan merupakan salah satu aset pembangunan bangsa sehingga harus dioptimalkan perannya. “Keterwakilan perempuan di DPRD jepara baru 14 persen, untuk itu ke depan harus ditingkatkan,” kata Inah.
Inah menambahkan, Indeks Pembangunan Gender (IPG) di Jepara pada 2020 mencapai 90,99 persen. Naik dibandingkan tahun 2019. Begitu juga dengan Indeks Pemberdayaan Gender, tahun 2019 sekitar 58,20 persen, meningkat dari tahun sebelumnya yang sebesar 50,62 persen.
Sosialisasi politik perempuan ini diselenggarakan oleh DP3AK2KB Kabupaten Jepara. Kegiatan ini menghadirkan narasumber Komisioner KPU Jepara Muhammadun dan Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UNISNU Jepara Mayadina Rahma Musfiroh. Sosialisasi ini diikuti oleh 100 peserta dari perwakilan partai politik, organisasi wanita dan aktifis gender lainnya.