JEPARA – Bupati Jepara Dian Kristiandi meminta agar penanganan bencana dilakukan secara komprehensif, multi sektor, terpadu dan terkoordinasi. Hal ini disampaikan oleh Dian Kristiandi saat memimpin Rapat Evaluasi Penanganan Bencana di Peringgitan Pendopo Kabupaten Jepara, Rabu (24/2/2021).
Hadir dalam pertemuan ini ini diantaranya Asisten I Sekda Jepara Dwi Riyanto, Plt Asisten II Wasiyanto, Kepala DPUPR Ari Bachtiar, Kepala Dinsospermasdes Edy Marwoto, Kepala BPBD Jepara Arwin Noor Isdiyanto, Ketua PMI Jepara Sutedjo SS dan camat se-Kabupaten Jepara.
“Semua potensi dan sumberdaya yang kita miliki harus diberdayakan dalam penanganan bencana. Masing-masing perangkat daerah harus mengambil peran sesuai dengan kewenangannya,” kata Bupati Andi.
Penyelenggaraan penanggulangan bencana harus dilaksanakan terencana dan terintegrasi, sehingga pengelolaan bencana dapat dilaksanakan secara terpadu dan menyeluruh. “Para camat, lanjut Bupati, juga harus mampu mengkoordinasikan wilayahnya masing-masing jika terjadi bencana, sehingga semua unsur bisa terlibat,” lanjutnya.
Lebih lanjut orang nomor satu di Jepara itu meminta seluruh pemangku kepentingan harus meningkatkan koordinasi dan komunikasi yang telah terbangun baik selama ini. Terlebih jika sudah terjadi bencana, diantara satu instansi harus saling bahu-membahu. “Langkah ini penting agar bencana yang terjadi dapat segera ditanggulangi secara komprehensif,” jelasnya.
Berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Jepara selama Januari hingga 18 Februari 2021 telah terjadi sebanyak 44 bencana/ musibah. Dengan rincian 23 kejadian pada Januari dan 21 kejadian pada Februari 2021. Sebagian besar bencana yang terjadi di kota ukir masih didominasi longsor, rumah roboh dan banjir.