JEPARA – Hujan deras yang melanda Jepara dalam beberapa waktu terakhir ini menyebabkan sejumlah musibah tanah longsor dan banjir melanda wilayah di Jepara. Belum lama ini, longsor menerjang tiga rumah di Dukuh Guwo Desa Blingoh Kecamatan Donorojo pada Senin (15/2/2021) pagi.
Bupati Jepara Dian Kristiandi yang mendapati laporan langsung mendatangi lokasi longsor. Dalam kesempatan ini, Bupati didampingi oleh Kepala BPBD Jepara Arwin Noor Isdiyanto, Kepala Dinsospermasdes Jepara Edy Marwoto, PMI dan sejumlah perwakilan perangkat daerah terkait.
Petinggi Desa Blingoh Giyarno mengatakan, tiga rumah yang tertimpa longsor yakni milik Marwi, Wartini dan Tasri di RT 6 RW 7. Longsor terjadi sekitar pukul 04.30 WIB saat hujan deras mengguyur. “Meskipun tak ada korban jiwa, tiga rumah rusak karena longsor. Bahkan satu sepeda motor sempat tertimbun material longsoran,” katanya.
Selain longsor, lanjut Giyarno, hujan deras juga menyebabkan satu jembatan amblas. Jembatan yang ada di RT 4 RW 7 itu menghubungkan salah satu RT di Desa Blingoh. Derasnya debit air juga mengancam satu jembatan lainnya yang sudah tergerus air. “Jika tidak segera ditangani juga berpotensi untuk amblas,” lanjutnya.
Bupati selanjutnya menengok longsor di Desa Jugo Kecamatan Donorojo. Tebing setinggi 15 meter longsor pada Sabtu (13/2/2021) dan menyebabkan tiga rumah rusak di RT 5 RW 1. Di titik lainnya, longsor juga menutup akses jalan. Warga pada Senin (15/2/2021) melakukan gotong royong untuk membersihkan material.
Setelah dari Jugo, rombongan orang nomor satu di Jepara itu melanjutkan untuk menengok warga yang tertimpa banjir bandang di Desa Sumberrejo Kecamatan Donorojo. Banjir yang juga terjadi pada Sabtu (13/2/2021) itu merusak dua rumah warga di RT 1 RW 1.
Bupati Jepara Dian Kristiandi dalam kesempatan itu menyerahkan sejumlah bantuan logistik bahan makanan, uang hingga karung plastik kepada para korban bencana. “Kita bantu logistik buat mereka pada korban bencana. Ini sebagai bentuk kepedulain kita sebagai sesama warga,” kata bupati di Sumberrejo.
Rumah yang rusak akibat banjir di Sumberrejo, lanjutnya, juga akan segera di masukkan untuk menerima bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Dirinya juga mengapresiasi kepedulian dari sejumlah organisasi masyarakat yang turut punya kepedulian dengan memberikan bantuan kepada para korban bencana. “Gotong royong dan saling peduli antara warga dan kelompok masyarakat ini yang harus diapresiasi,” lanjut politisi PDI Perjuangan ini.
Lebih lanjut Andi meminta kepada warga Jepara untuk meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian selama musim penghujan kali ini. Karena menurutnya, intensitas hujan kali ini jauh lebih besar dibandingkan dengan tahun sebelumnya. “Kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana harus terus ditingkatkan,” tandasnya.