JEPARA – Bupati Jepara Dian Kristiandi meminta Satgas Jogo Tonggo Desa Sowan Lor Kecamatan Kedung terus menjaga semangat untuk melawan Covid-19. disampaikan oleh Dian Kristiandi saat melakukan monitoring dan evaluasi Satgas Jogo Tonggo di Balai desa Sowan Lor, Rabu (16/12/2020).
Gelora semangat terus didengungkan oleh orang nomor satu di Kabupaten Jepara itu lantaran dirinya mendapati keluhan dari sejumlah anggota satgas jogo tonggo Desa Sowan Lor yang merasa lelah menghadapi pandemi ini. Salah satunya Firoh, yang setiap harinya menjadi pengajar TK.
“Sebenarnya sudah lelah pak, karena sudah berbulan-bulan aktifitas kita terbatasi. Jika biasanya kita bisa melakukan kegiatan pembelajaran tatap muka, kini tidak bisa dilakukan. Termasuk juga aktifitas sosial lain sepeti takziyah,” kata Maghfiroh kepada Bupati.
Dian Kristiandi yang mendapati curhatan seperti itu meminta agar satgas jogo tonggo Desa Sowan lor untuk tetap bersemangat agar berbagai upaya yang telah dilakukan selama berbulan-bulan ini tidak sia-sia. “Mari terus bersemangat anggap saja Covid-19 ini tidak akan pernah hilang dari dunia ini,” kata Bupati Andi.
Andi mengungkapkan, kunjungannya ke Satgas Jogo Tonggo ingin melihat efektivitas program ini di lapangan. Kunjungan ini, katanya, juga sebagai bentuk kepedulian dan dukungan pemerintah terhadap Satgas Jogo Tonggo.
“Ini hanya ingin melihat dari dekat warga yang saling bantu, baik pada aspek kesehatan, sosial, keamanan, hingga ekonomi, di tengah pandemi Covid-19 ini,” kata Andi.
Lebih lanjut Andi meminta peran serta semua pihak dalam upaya memutus mata rantai penyebaran virus ini. “Perlu kedisiplinan dari masing-amsing individu untuk memutus mata rantai penyebarannya,” jelasnya.
Dalam kesempatan ini, Bupati juga menyerahkan sejumlah bantuan logistik kepada Petinggi Sowan Lor, Polsek, Koramil dan Kecamatan Kedung. Bantuan diantaranya berupa beras, kecap, saos, minyak goreng dan masker.
Sementara itu Petinggi Sowan lor Muh. Hadiyanto mengatakan, dari 18 desa yang ada di Kecamatan Kedung, Sowan Lor menjadi wilayah yang paling banyak terdapat kasus positif covid-19 hingga saat ini.
“Di desa kami ada 38 kasus, satu orang meninggal dunia, satu lagi kini masih menjalani perawatan di rumah sakit dan satu orang menjalani isolasi mandiri. Sedangkan 35 lainnya berhasil sembuh,” kata Hadiyanto.
Padahal upaya pencegahan dan penanganan virus ini, lanjut petinggi, sudah dilakukan sejak dini di Desa Sowan Lor. “Dibandingkan dengan desa-desa lain, pencegahan yang kita lakukan sebenarnya yang paling awal, mulai dari penyemprotan disinfektan hingga pembuatan tempat cuci tangan secara massal. Akan tetapi, justru kita kasusnya yang paling banyak,” tandasnya.