JEPARA – Bupati Jepara Dian Kristiandi meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan memasuki musim penghujan ini. Terlebih musim penghujan kali ini diprediksi curah hujannya akan lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu. Hal ini disampaikan oleh Dian Kristiandi saat menghadiri Silaturahmi Dengan Tokoh Lintas Agama di Pendapa Kecamatan Kembang, Rabu (21/10/2020).
“Kewaspadaan sejak dini penting dilakukan untuk meminimalkan terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan akibat bencana,” kata Bupati Andi.
Masyarakat diimbau untuk waspada terhadap dampak ikutan dari curah hujan tinggi yaitu bencana hidrometeorologis seperti banjir dan longsor. Beberapa hal yang dapat dilakukan masyarakat misalnya, dengan melakukan pengelolaan tata air terintegrasi dari hulu hingga hilir.
Andi menambahkan, aparat kewilayahan juga diminta selalu memberikan edukasi kepada masyarakat terkait kerawanan bencana di daerah masing-masing. Dengan memberi edukasi, diharapkan ketika terjadi bencana, dampak yang ditimbulkan seperti adanya korban jiwa bisa diminimalisasi.
“Masalah bencana ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi juga seluruh lapisan masyarakat,” tuturnya.
Bupati menambahkan, dibutuhkan koordinasi efektif mengenai kondisi kebencanaan di wilayah masing-masing, terutama Camat. Supaya bisa fast respons dan meminimalisasi dampak kerusakan dari kejadian bencana, jangan sampai ada korban, semuanya saling bergandengan.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara Kusmiyanto mengatakan, pihaknya memang sudah bersiap diri menghadapi dampak La Nina, yakni peningkatan curah hujan.
“Identifikasi dan pemetaan daerah-daerah yang rawan bencana sudah kita dilakukan, termasuk menghadapi dampak La Nina ini,” kata Kusmiyanto, ditemui terpisah.
Peningkatan kualitas sumber daya relawan di sejumlah desa yang berpotensi terjadi bencana juga terus dilakukan dengan menggelar pelatihan-pelatihan. “potensi bencana yang terjadi di Jepara yakni banjir, tanah longsor hingga angin puting beliung,” tandasnya.
Seperti diketahui,Fenomena La Nina yang terjadi di Samudera Pasifik diprediksi akan mengakibatkan anomali cuaca berupa peningkatan curah hujan yang terjadi di Tanah Air. Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BKMG), prakiraan dampak La Nina terjadi pada akhir 2020 hingga awal 2021.