JEPARA – Bupati Jepara Dian Kristiandi menegaskan jika Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara tidak akan terburu-buru membuka kegiatan belajar mengajar secara tatap muka. Hal ini disampaikan oleh Bupati merespon pertanyaan saat bersilaturahmi dengan tokoh lintas agama di Pendopo Kecamatan Welahan, Rabu (16/9/2020).
“Secara umum pembelajaran tatap muka di Kabupaten Jepara belum kita laksanakan. Selain karena masa tanggap darurat penanganan Covid-19 masih berlangsung sampai 30 September mendatang, Kabupaten Jepara kini juga masih berada di zona oranye,” kata Andi.
Simulasi pembelajaran tatap muka, lanjut Bupati, baru akan dilakukan untuk Karimunjawa pekan depan, karena di sana memang yang nol kasus. Jika kasus penyebaran covid-19 bisa terus ditekan, maka secara bertahap juga akan dibuka di Jepara.
“Sepanjang warga berdisiplin tinggi dalam menerapkan protokol kesehatan, maka kegiatan pembelajaran tatap muka bisa dilakukan kembali,” imbuh Bupati Andi.
Andi menambahkan, untuk sektor pariwisata di Karimunjawa simulasi pembukaan dilakukan pada pekan ini. Jika semuanya berjalan dengan baik, maka secara perlahan sektor wisata juga akan kembali dibuka. “Sektor pariwisata memang paling terdampak pandemi ini. Untuk itu, di Karimunjawa kita simulasikan pekan ini,” jelas Bupati.
Lebih lanjut dalam kesempatan itu, Bupati meminta peran serta tokoh agama untuk memberikan edukasi kepada masyarakat. Karena menurutnya, petuah yang disampaikan oleh tokoh agama lebih efektif dan didengar oleh masyarakat.
“Peran tokoh agama dan tokoh masyarakat sangat sentral untuk ikut memahamkan dan menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19 ini. Apa yang disampaikan oleh bapak-bapak sebagai tokoh agama akan lebih banyak didengar dan dipatuhi oleh masyarakat.
Lebih lanjut Bupati mengingatkan kepada para tokoh agama yang hadir untuk terus memperkokoh persatuan dan kesatuan. Berbagai ancaman yang ingin memecah belah bangsa terus dilakukan oleh kelompok-kelompok tertentu. “Untuk itu mari kita terus bergotong-royong demi persatuan dan kesatuan bangsa ini,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Jepara Mashudi mengungkapkan jika silaturahmi dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat ini akan semakin mempererat persatuan dan kesatuan bangsa. “Keberagaman merupakan sebuah keniscayaan dan tidak mungkin kita hidup sendiri. Untuk itu mari kita jaga keragaman yang ada di Jepara ini,” jelasnya.