JEPARA – Bupati Jepara Dian Kristiandi menghadiri peletakan batu pertama Pondok Pesantren Ats Tsuroyya di kompleks Unisnu Jepara, Minggu (30/8/2020). Dian Kristiandi ikut melakukan peletakan batu pertama ponpes yang diperuntukkan bagi mahasiswa Unisnu itu bersama dengan KH. Ma’mun Abdullah Hadziq, Forkopimda Jepara dan segenap civitas akademika Unisnu Jepara.
Bupati Dian Kristiandi mengaku bangga dengan perkembangan yang ada di Unisnu Jepara. Ground Breaking ini menjadi awal yang baik bagi dimulainya pembangunan ponpes Unisnu. “Dengan kemajuan-kemajuan yang dicapai oleh Unisnu tentu membanggakan Kabupaten Jepara dan kita semua,” kata Bupati Andi.
Menurut Bupati, Unisnu ini sudah memiliki sumberdaya yang komplit untuk terus bergerak maju. Pemerintah, katanya, tentu akan hadir dan mendukung kemajuan yang dicapai oleh Unisnu tersebut.
“Saat ini Unisnu sudah menjadi 10 besar universitas islam. Maka dengan sumberdaya dan potensi tersebut, kami mendorong agar Unisnu bisa menjadi lima besar di tahun-tahun mendatang. Unisnu harus bisa menunjukkan sesuatu yang lebih dari universitas-universitas lain.” harap Bupati.
Kehadiran ponpes tersebut, kata Bupati, akan sejalan dengan cita-cita dan perjuangan dari para pendiri Unisnu dulu. Dimana ponpes tersebut akan menggembleng mahasiswa dengan paham ahlussunah wal jamaah. “Tentu tidak semua mahasiswa Unisnu berasal dari Aswaja. Dengan kehadiran ponpes ini harapan untuk lebih membekali mahasiswa dengan paham aswaja akan semakin baik,” tandasnya.
Seperti diketahui, Nama Tsurayya sebagai nama Ponpes merupakan pemberian Habib Luthfi yang berarti gugusan bintang Pleades dalam bahasa Arab. Pleades atau yang juga umum disebut seven sister atau tujuh bersaudari diperkirakan muncul pada awal bulan Juni 2020 pada pagi hari.
Secara kelembagaan, ponpes ini menjadi bagian dari salah satu unit usaha Yaptinu (Yayasan Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama) untuk memperkuat capaian Tri Dharma UNISNU, khususnya bidang akademik. Pondok pesantren ini berdiri di tanah sekitar 8 ribu meter persegi.