JEPARA – Meski di tengah pandemi Covid-19 saat ini, semangat untuk selalu nguri-nguri budaya tradisional tidak boleh kendor. Berbagai cara bisa dilakukan untuk tetap mentas. Salah satunya dengan pentas daring. Hal ini disampaikan oleh Bupati Jepara Dian Kristiandi saat membuka pentas wayang kulit daring dalam rangka Forum Komunikasi Media Tradisional (FK Metra) di Pendopo Kalinyamat, Sabtu (15/8/2020) malam.
Pentas wayang kulit daring ini menampilkan dalang muda Ki Dion Widiono dari Desa Tanjung, Pakisaji dan Ki Lintang Kunta Dewangga dari Desa Karanggondang, Mlonggo. Pentas ini menampilkan lakon Romo Tambak.
Menurut Bupati, pentas daring ini membuka peluang kolaborasi antara media tradisional dan teknologi terkini. Ini menunjukkan bahwa budaya seni tradisional dan budaya teknologi kekinian tetap bisa seiring jalan.
“Untuk itu kami sampaikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan ini dengan menerapkan protokol kesehatan,” kata Bupati Andi.
Andi menambahkan. kesadaran untuk terus melestarikan dan menumbuhkembangkan seni budaya daerah pada hakikatnya bukanlah tanggungjawab dari satu pihak saja. Melainkan tanggungjawab dari seluruh elemen masyarakat, baik seniman, budayawan, usahawan, masyarakat maupun pemerintah.
“Oleh karena itu perlu sinergi bersama untuk lebih pro aktif memprakarsai dan mendukung upaya pengembangan seni budaya melalui berbagai kegiatan. Seperti halnya peningkatan frekuensi masyarakat terutama generasi muda tertarik untuk mengenalnya,” imbuhnya.
Lebih lanjut Bupati Andi menyampaikan jika kegiatan semacam ini, harusnya bisa memberikan motivasi agar mencintai, merawat dan melestarikan seni budaya lokal yang menjadi bagian dari identitas bangsa.
“Melalui pentas ini, selain pesan-pesan pembangunan tersampaikan. Mari kita jadikan kesenian dan kebudayaan tradisional agar lebih bisa beraktualisasi dan beradaptasi dengan perkembangan zaman. Karena melalui seni budaya, kita bisa belajar dan berproses menjadi bangsa yang lebih beradab dan bermartabat,” jelasnya.
Dalam kesempatan ini, Bupati juga mengingatkan kepada masyarakat untuk menjadikan protokol kesehatan sebagai sebuah kebutuhan. Sebab, dengan begitu maka mata rantai penyebaran Covid-19 bisa diputus.
“Dengan lakon Romo Tambak, saya berharap penyebaran Covid-19 di Jepara bisa ditambak (dihentikan). Caranya dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan. Alhamdulilah kini Jepara sudah tidak lagi menjadi zona merah. Mudah-mudahan bisa kembali menjadi hijau,” tandas Bupati.