JEPARA – Efektifitas Satuan Tugas Jogo Tonggo terus di evaluasi oleh Pemerintah Kabupaten Jepara. Yang terbaru, Bupati Jepara Dian Kristiandi melakukan monitoring untuk mengevaluasi Satgas Jogo Tonggo dan penanganan Covid-19 di Desa Slagi Kecamatan Pakisaji, Selasa (28/7/2020) sore.
Dalam monitoring ini, Bupati didampingi oleh Kepala Pelaksana BPBD Jepara Kusmiyanto, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mudrikatun, Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Jepara Arif Darmawan dan sejumlah pimpinan OPD terkait.
Dian Kristiandi mengungkapkan jika kedatangannya untuk melihat langsung sekaligus memberikan semangat jajaran pemerintah desa dalam melakukan penanganan Covid-19. “Keberadaan Satgas Jogo Tonggo harus memberikan kenyamanan dan edukasi kepada masyarakat. Jangan justru menakut-nakuti,” kata Bupati.
Andi berharap tujuh kasus positif Covid-19 di Desa Slagi tidak bertambah lagi. Untuk itu, dirinya mengingatkan kepada pemerintah dan masyarakat Desa Slagi untuk menerapkan protokol kesehatan. “Semoga tidak ada lagi tambahan kasus Covid-19 di Desa Slagi. Tujuh kasus ini bisa terakhir jika warga sadar untuk ketat menerapkan protokol kesehatan,” jelas Bupati Andi.
Andi menambahkan, berapapun anggaran desa yang dikucurkan untuk penanganan virus ini, kata Andi, tidak akan ada banyak manfaatnya jika tidak diimbangi dengan tindakan pencegahan untuk memutus mata rantai penyebaran virus ini. “Dan yang terpenting memberikan pemahaman dan penyadaran warga tentang pentingnya penerapan protokol kesehatan,” imbuhnya.
Sementara itu, Petinggi Slagi Damam menyampaikan jika Pemerintah Desa Slagi sudah melakukan upaya penanganan Covid-19 sesuai dengan arahan pemerintah. Beberapa diantaranya membentuk satgas desa dan Satgas Jogo Tonggo. “Kami pun sudah merefocusing dana desa untuk penanganan Covid-19 ini. Termasuk memberikan jaring pengaman sosial kepada warga terdampak,” ujar petinggi.
Damam menambahkan, di Desa Slagi ada tujuh warga yang terpapar virus korona. Untuk mencegah meluasnya penyebaran, satgas desa mengkarantina tujuh warga tersebut di Bumi Perkemahan Pakis Adhi. “Selama karantina, kebutuhan logistik kita sediakan. Alhamdulillah kini semuanya sudah sembuh. Mudah-mudahan tidak ada lagi warga yang terpapar,” jelasnya.
Ketua Forum Kesehatan Desa Slagi Totok Sugiarto mengungkapkan jika sekitar 86 persen KK di Desa Slagi menerima bantuan sebagai dampak Covid-19 yang berasal dari berbagai sumber. “Tujuh warga yang sembuh juga kita berikan bantuan sembako sebagai bentuk kepedulian kiat kepada mereka,” tandasnya.