JEPARA – Ratusan calon santri putra Pondok Pesantren Raudlotul Mubtadiin Balekambang Desa Gemiring Lor Kecamatan Nalumsari mulai masuk pondok. Silaturrahim dan serah terima antara wali santi dan pengasuh dilakukan masjid putra, Sabtu (18/7/2020). Bupati Jepara Dian Kristiandi beserta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopinda) hadir dalam kegiatan ini.
Pengasuh Ponpes Raudlotul Mubtadiin KH. Ma’mun Abdullah Hadziq mengungkapkan, sekitar 256 santri baru ini akan menjalani karantina selama 14 hari di sekitar ponpes sebelum melakukan aktifitas belajar dan berkumpul dengan santri yang lama.
“Sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku, maka para calon santri ini akan dikarantina terlebih dahulu selama 14 hari sebelum berbaur dengan santri lama,” kata Ma’mun.
Pihak ponpes, lanjutnya, sudah menyediakan berbagai fasilitas penunjang dalam penerapan protokol kesehatan. Para santri baru ini, juga harus melakukan rapid test terlebih dahulu sebelum masuk ke Ponpes. Fasilitas cuci tangan juga tersedia di banyak sudut ponpes ini. “Tempat cuci tangan sudah kita sediakan di banyak sudut ponpes ini. Termasuk santri juga akan diberikan masker,” imbuhnya.
Kepada para orang tua santri, KH. Ma’mun mewanti-wanti agar tidak menjenguk putranya ketika sudah masuk ke ponpes. “Saya tekankan berkali-kali, orang tua tidak usah menjenguk anaknya di pondok. Untuk bulan Dzulhijjah kita juga tidak ada libur. Ini demi kebaikan kita bersama. Yakin lah di dalam pondok lebih aman, karena santri tidak bisia kelaur masuk dengan mudah” jelasnya.
Lebih lanjut Ma’mun mengatakan jika adanya wabah covid-19 ini, hendaknya dijadikan nasehat. Dimana dengan sesuatu yang tidak kasat mata, manusia merasa ketakutan dan patuh. “Apalagi dengan Allah, kita tentu harusnya lebih takut. Jangan takut sama korona tapi tidak takut dengan Allah. Caranya yakni dengan melaksanakan perintah dan menjauhi larangan Allah,” ungkap Ma’mun.
Sementara itu, Bupati Jepara Dian Kristiandi mengatakan, ponpes yang akan melakukan kegiatan belajar mengajar harus memperhatikan dan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Jika belum bisa menerapkan, maka pemerintah belum bisa memberikan izin.
“Alhamdulillah di Balekambang ini tadi saya lihat semuanya sudah bermasker dan menerapkan protocol kesehatan. Semoga ini meninspirasi ponpes yang lain yang ingin buka kembali,” ungkap Andi.
Andi menambahkan, kasus Covid-19 di Jepara memang masih cukup tinggi. Hal ini karena para pihak memang melakukan testing dan tracing. Jika semuanya ingin agar kasusnya menurun, maka semua pihak harus bekerjasama.
“Pemerintah akan melakukan penanganan sementara masyarakat juga harus terus patuh dan disiplin menerapkan protocol kesehatan. Jika tidak, maka kita akan kesusahan,” jelas orang nomor satu di Jepara ini.
Kepada para wali santri, Andi mengajak untuk terus menaati protocol kesehatan. Jika mendapati lingkungannya belum menerapkan, maka harus bisa memberikan pemahaman kepada orang lain agar mau disiplin menerapkan protocol kesehatan. “Mari saling mengingatkan. Jika ada yang tidak pakai masker diingatkan demi kebaikan bersama,” tandasnya.