JEPARA – Para petinggi diminta menggandeng tokoh agama untuk ikut memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat soal Covid-10 dan protokol kesehatannya. Cara ini dirasa akan efektif lantaran petuah para tokoh agama akan banyak diikuti oleh masyarakat. Hal ini disampaikan oleh Bupati Jepara Dian Kristiandi saat Rapat Koordinasi Optimalisasi Penanganan Covid-19 bersama Petinggi dan Forkopincam dari Bangsri, Mlonggo dan Pakisaji di Gedung Shima, Kompleks Setda Jepara, Selasa (14/7/2020).
“Nasehat dari para kyai dan tokoh agama tentu akan lebih banyak didengar dan dipatuhi oleh masyarakat daripada kita-kita ini yang menyampaikan,” kata Dian Kristiandi.
Pelibatan semua elemen masyarakat, termasuk tokoh agama, lanjut Bupati, lantaran hingga kini pemahaman dan kepatuhan untuk menerapkan protokol kesehatan di masyarakat masih cukup kurang. “Semua kekuatan harus kita berdayakan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat,” imbuh Bupati.
Lebih lanjut Bupati mengungkapkan jika di masyarakat banyak menyalahartikan kata “new normal”. Di masyarakat awam, new normal dipahami jika mereka bisa menjalani aktivitas seperti biasa, seperti sebelum adanya pandemi Covid-19.
“Konsep new normal semestinya, adalah warga diperbolehkan berkegiatan normal dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang telah ditentukan. Namun, praktiknya berbeda di lapangan. Banyak anggapan bahwa kembali normal layaknya sebelum terjadi wabah virus korona. Ini yang menjadi tugas kita memberikan pemahaman kepada mereka,” jelas Andi.
Atas semakin banyaknya kasus Covid-19 yang terus meningkat di Jepara, Andi meminta masyarakat tidak perlu panik. Peningkatan itu, kata Andi, bukan berarti pemerintah daerah membiarkan, akan tetapi itu karena dilakukan testing dan tracing.
“Pemerintah telah mengalokasikan anggaran untuk penanganannya. Mulai dari penanganan kesehatan hingga pemulihan ekonomi sudah disediakan. Saya yakin bapak dan ibu petinggi bisa melakukan percepatan penanganan Covid-19 di wilayahnya masing-masing,” tutur Andi.