JEPARA – Bupati Jepara Dian Kristiandi melakukan blusukan ke Satgas Gotong Royong Jogo Tonggo di tiga desa pada Rabu (1/7/2020). Tiga desa tersebut yakni Desa Mulyoharjo Kecamatan Jepara, Desa Suwawal Timur Kecamatan Pakisaji dan Desa Jambu Timur Kecamatan Mlonggo. Dalam kunjungannya ini, orang nomor satu di Jepara itu juga memberikan bantuan jogo tonggo kit ke Satgas Jogo Tonggo di masing-masing desa.
Paket bantuan yang diberikan yakni 50 liter cairan disinfektan, 30 liter hand sanitizer, alat penyemprot, thermo gun hingga alat pelindung diri (APD) lainnya macam baju hazmat dan sepatu.
“Bantuan yang kita sampaikan ini untuk kepentingan protokoler kesehatan untuk menunjang kegiatan di satgas jogo tonggo. Ada baju hazmat yang bisa digunakan ketika pemulasaraan jenazah serta APD lainnnya,” kata Dian Kristiandi.
Andi mengungkapkan, kunjungannya ke sejumlah posko Jogo Tonggo ingin melihat efektivitas program ini di lapangan. Kunjungan ini, katanya, juga sebagai bentuk kepedulian dan dukungan pemerintah terhadap Satgas Jogo Tonggo.
“Ini hanya ingin melihat dari dekat warga yang saling bantu, baik pada aspek kesehatan, sosial, keamanan, hingga ekonomi, di tengah pandemi Covid-19 ini,” kata Andi, Rabu (1/7/2020).
Secara keseluruhan, ia mengapresiasi atas terlaksananya strategi meredam laju virus korona di masing-masing wilayah satgas. Dirinya pun menyempatkan diri menjawab pertanyaan yang diajukan warga.
“Alhamdulillah, beberapa yang kita singgahi itu meraka sangat luar biasa semangatnya, kegotong-royongannya. Termasuk semangat untuk selalu mengedukasi masyarakat ini selalu dilaksanakan,” tutur Bupati Jepara.
Lebih lanjut Andi yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Jepara ini meminta peran serta semua pihak dalam upaya memutus mata rantai penyebaran virus ini. “Perlu kedisiplinan dari masing-amsing individu untuk memutus mata rantai penyebarannya,” jelasnya.
Sementara itu, Petinggi Suwawal Timur Aziz Nurrohman mengungkapkan jika program jogo tonggo sudah diimplementasikan dengan baik di wilayahnya. Yakni ketika terdapat empat warganya yang positif Covid-19, langsung dilakukan karantina dengan mengisolasi sekitar 20 rumah.
“Selama karantina itu semua warga terlibat dan berpartisipasi baik soal keamanan hingga logistik. Meskipun sebenarnya sudah kita anggarkan lewat APBDes, tetapi partisipasi warga luar biasa,” katanya kepada Bupati Jepara.
Meskipun demikian, Aziz tidak memungkiri jika masih mendapati kendala soal masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan. Menurutnya, banyak warga yang masih salah memahami definisi new normal sehingga tidak menerapkan protokol kesehatan.
“Ini sebenarnya menjadi beban kami. Hanya saja kami tidak henti-hentinya melakukan edukasi kepada masyarakat bekerjasama dengan berbagai pihak terkait,” tandasnya.
Petinggi Jambu Timur Muhammad Aris memberikan apresiasi yang tinggi kepada pemerintah. Menurut dia, paket tersebut sangat bermanfaat di tengah ancaman kesehatan. Terutama pada proses pendeteksian dini dan upaya pencegahan Covid-19, sehingga warga bisa terhindar dari pandemi ini.