JEPARA – Jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopinda) yang diprakarsai oleh Polres Jepara menyalurkan 500 paket sembako kepada warga terdampak Covid-19 di Kabupaten Jepara. Selasa (21/4/2020) pagi, jajaran Forkopinda menyalurkan bantuan sosial tersebut ke sejumlah warga diantaranya di Kelurahan Ujungbatu dan Mulyoharjo dan Potroyudan.
Kapolres Jepara AKBP Nugroho Tri Nuryanto mengungkapkan, ada tiga kluster sasaran penerima dari paket sembako ini. Yakni, pemudik yang telah pulang ke Jepara, pekerja yang kena pemutusan hubungan kerja, serta penyedia jasa yang jasanya tidak bisa terpakai karena korona seperti tukang becak.
“Kegiatan ini untuk membantu meringankan beban masyarakat tidak mampu yang terdampak korona. Selain itu juga untuk cipta kondisi. Sebab jika mereka ini tidak diperhatikan dikhawatirkan bisa menyebabkan tindak kriminal, karena ini menyangkut perut,” kata Kapolres saat apel sebelum pendistribusian bantuan.
Kapolres menambahkan, selain berasal dari internal kepolisian, sumber bantuan yang disalurkan berasal dari masyarakat yang dititipkan melalui posko tentang bantuan Polres Jepara. Secara khusus, Kapolres mengapresiasi Baznas yang beberapa kali berkontribusi dalam kegiatan baksos.
Distribusi bantuan ini sendiri dibagi menjadi dua tim. Selain door to door ke rumah keluarga tidak mampu, bantuan penyaluran dilakukan di beberapa titik dengan penerima yang telah disetujui. Diantaranya ke panti asuhan, kelompok korban PHK, karyawan yang dirumahkan, hingga kelompok tukang amplas yang telah menganggur di pusatkan di Stadion Kamal Junaidi dan Lapangan Futsal Stadion GBK.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Bupati Jepara Dian Kristiandi mengatakan jika baksos ini untuk membantu masyarakat yang terdampak Covid-19. Jika saat ini ada larangan untuk mudik, maka pemerintah memikirkan keluarganya yang ada di Jepara dengan memberikan sedikit bantuan. “Mudah-mudahan ini bisa sedikit membantu,” kata Andi.
Andi menekankan agar di saat seperti ini masyarakat tidak perlu panik berlebihan. Sebab, tim penanganan Covid-19 sudah terbentuk di masing-masing desa, bahkan tingkat RT dan RW. “Yang penting kita semua menerapkan kehidupan sehari-hari sesuai dengan protokol, diantaranya memakai masker, jaga jarak dan menjaga kebersihan dan kesehatan,” jelas Andi.