JEPARA – Pemerintah Kabupaten Jepara akan merealokasi anggaran di APBD Jepara 2020 untuk penanganan virus korona (Covid-19). Berdasarkan rapat pada Senin (6/4/2020), anggaran yang direalokasi sekitar Rp.25 milyar untuk penanganan covid-19 ini. Hal ini disampaikan oleh Pelaksana Tugas Bupati Jepara Dian Kristiandi usai melakukan video conference Musrenbang Rencana RKPD Kabupaten Jepara 2021 di ruang kerja bupati Jepara, Selasa (7/4/2020).
“Itu murni dari APBD kabupaten yang kita geser-geser dari anggaran fisik maupun non fisik. Akan tetapi, jumlah itu belum final, sebab masih akan dilakukan pembahasan lanjutan. Bisa naik bisa juga turun angkanya,” kata Andi.
Hal itu lantaran dalam perencanaan awal, Andi mencontohkan jika untuk harga alat pelindung diri (APD) direncanakan sekitar Rp.550 ribu, namun saat ini harganya sudah lebih murah. “Ini tentu akan mengurangi dari rencana awal. Nanti dalam pertemuan lanjutan kita finalkan nominalnya,” lanjutnya.
Lebih lanjut Dian Kristiandi mengungkapkan jika dari anggaran yang direalokasi itu, sebanyak Rp.10 milyar masuk di pos anggaran tak terduga. Hal itu dengan pertimbangan lebih fleksibel untuk penyerapannya jika secara mendadak digunakan. “Termasuk untuk dampak sosialnya juga akan kita siapkan,” ujarnya.
Andi menambahkan, anggaran yang disiapkan itu termasuk diantaranya untuk pengadaan APD sebanyak sekitar 6 ribu buah. Jumlah ini dihitung untuk kebutuhan selama tiga bulan.
“Jumlah itu berdasarkan perhitungan untuk enam rumah sakit, 21 puskesmas, bidan desa hingga petugas untuk menangani jenazah di desa jika terjadi kematian,” jelas orang nomor satu di Pemkab Jepara itu.
Sementara ditanya terkait dengan insentif kepada tenaga medis selama penanganan Covid-19 ini, Andi menyatakan jika Pemkab Jepara sudah menyiapkan insentif tersebut. “Iya, itu sudah termasuk kita siapkan untuk rumah sakit dan puskesmas. Termasuk untuk lemburnya juga sudah disiapkan,” terangnya.
Lebih lanjut Andi juga meminta kepada pemerintah desa untuk melakukan realokasi anggaran desa untuk penanganan covid-19 ini. Selain untuk kegiatan sosialisasi mengenai virus korona ini kepada masyarakat, Andi juga minta desa untuk tetap menyediakan APD. “Meskipun nanti sudah disiapkan dari gugus tugas kabupaten, desa juga harus menyiapkan juga APD jika terjadi sesuatu yang tak terduga,” tandasnya.