JEPARA – Meskipun tahun 2020 ini dampak musim baratan tidak terlalu dirasakan oleh nelayan. Pemerintah Kabupaten Jepara tetap memberikan bantuan beras paceklik kepada nelayan yang ada di bumi kartini. Penyerahan secara simbolis dilakukan oleh Pelaksana Tugas Bupati Jepara Dian Kristiandi kepada nelayan di aula KUD Eko Karyo Mino di Kelurahan Jobokuto Kecamatan Jepara, Rabu (11/3/2020).
Hadir dalam penyerahan ini pengurus Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Jepara serta perwakilan PLTU Tanjung Jati B dan sejumlah perusahaan yang ada di dalamnya.
Total sebanyak 31,375 ton beras dibagikan kepada nelayan. Beras ini berasal dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) 6 ton, Dinsospermades 9,875 ton dan PT.PLN Tanjung Jati B dan perusahaan lainnya sebanyak 15,5 ton. Beras ini akan dibagikan kepada sekitar 11.788 orang nelayan di Jepara.
Dian Kristiandi mengungkapkan jika beras yang dibagikan kepada nelayan tersebut memang tidak seberapa jumlahnya. Akan tetapi, ini sebagai bentuk perhatian dari pemerintah kepada nelayannya. “Bagi kita beras 5 kg tidak ada artinya, tetapi mungkin bagi para nelayan bisa sangat bermanfaat,” kata Andi.
Andi berterima kaksih atas kontribusi perusahaan-perusahaan yang ada di Kabupaten jepara dalam keikutsertaannya membantu nelayan yang ada. Jumlah beras yang diberikan ini, kata Andi, sebenarnya belum mencakup semua nelayan, sebab jumlah nelayan di Jepara lebih dari 13 ribu orang. “Ke depan akan terus kita tingkatkan, sbeba nelayan kita jumlahnya lebih dari 13 ribu orang,” jelasnya.
Setiap tahun pada saat musim baratan, nelayan kerapkali terdampak gelombang tinggi sehingga tidak bisa melaut. Hal ini berakibat pada penghasilan nelayan yang berkurang bahkan tidak ada sama sekali. Hal ini tentu bisa menjadikan kerawanan pangan bagi nelayan.
“Kita berharap penerima bantuan ini benar-benar nelayan yang membutuhkan. Selain itu, HNSI harus mengedukasi para nelayan untuk mulai mengantisipasi kondisi musim baratan dengan gerakan gemar menabung,” ujarnya.