JEPARA – Pelaksana Tugas Bupati Jepara Dian Kristiandi meminta Pemerintah Propinsi Jawa Tengah membantu memfasilitasi proses penyelesaian status lahan untuk pembangunan embung Legonlele di Pulau Karimunjawa. Andi menyebut jika lahan yang diproyeksikan untuk embung tersebut statusnya milik desa dan milik Balai Taman Nasional Karimunjawa.
Permintaan ini disampaikan oleh Dian Kristiandi diakhir pemaparan matriks rencana aksi Kabupaten Jepara terhadap Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2019 saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) di eks-Karesidenan Pati meliputi Juwana, Jepara, Kudus, Pati dan Rembang, Blora (Wanarakuti-Banglor) di Pendapa Kabupaten Jepara, Selasa (10/3/2020).
“Mohon Pak Gubernur untuk membantu memfasilitasi penyelesaian lahan ini,” kata Andi.
Selain itu, kata Andi, dalam proses pembangunan embung tersebut, pihaknya mengusulkan skema pembebasan lahan yang sama dnegan pengembangan bandara Dewandaru. Yakni sudah ada kesepakatan untuk pembebesan lahan yaitu 60 persen oleh pemprov dan 40 persen oleh pemkab Jepara.
Akan tetapi, imbuh Andi, secara umum terlepas dari status lahan yang masih dalam proses penyelesaian, Pemkab jepara mendukung sepenuhnya pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan Perpres 79/2019 tersebut.
“Selain itu, mohon Pak Gubernur juga membantu dalam proses penataan kualitas kawasan alun-alun Karimunjawa karena ada lahan yang menjadi milik Pemprov Jateng. Mohon lahan tersebut dimanfaatkan dalam proses penataan itu,” lanjutnya.
Lebih lanjut Andi menuturkan untuk mendukung Perpres 79 tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan, Pemkab Jepara membuat sejumlah kegiatan dan program. Selain pembangunan embung Legonlele, pembangunan embung juga direncanakan di Desa Parang kecamatan Karimunjawa. Ada juga peningkatan reservoir di perkotaan Karimunjawa, pengembangan Bandara Dewandaru, pembangunan PLTS di Pulau Parang, Nyamuk dan Genting serta pembangunan rumah khusus di Jepara.
“Dalam mendukung Perpres tersebut, di Kabupaten Jepara setidaknya terdapat sepuluh kegiatan yang dilaksanakan sampai tahun 2024 mendatang,” tandasnya.
Tolong kembangkan dan fasilitasi Alun alun di tanah tidak sengketa ada di batulawang kemojan pak. Biar perekonomian bisa merata tidak jomplang bagaikan langit dan bumi. Kami berjuang mati2an mengembangkan potensi wisata dan menarik wisatawan dari berbagai penjuru negara dengan tujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, tapibtanpa suport pemerintah sama juga bohong pak.