JEPARA – Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Jepara Dian Kristiandi mengapresiasi keberadaan nadzir dan takmir masjid yang ada di Kabupaten Jepara. Nadzir dan takmir memiliki peran penting dalam ikut serta membantu pemerintah dalam melakukan pembinaan dan pembangunan umat. Hal ini disampaikan oleh Dian Kristiandi saat membuka silaturahmi dengan puluhan nadzir dan takmir masjid se – Kabupaten Jepara di Ruang Rapat Sosrokartono Setda Jepara, Selasa (3/3/2020).
“Nadzir dan takmir masjid harus memberikan perhatian lebih terutama dalam melayani kebutuhan yang berkaitan dengan upaya memakmurkan masjid dan pembangunan mental dan rohani,” kata Andi.
Di Kabupaten Jepara ini, lanjut Andi, setidaknya ada 1100 masjid dan 3638 mushalla. Dengan jumlah tersebut merupakan modal kekuatan yang besar untuk pembangunan moral dan akhlak muslim di bumi kartini ini.
Andi mengungkapkan jika masjid harus mampu berbenah menjadi tempat ibadah yang diminati serta nyaman bagi generasi sekarang atau generasi milenial. Saat ini muncul semangat di kalangan muda untuk belajar ilmu agama. Jika tidak dibarengi dengan dasar agama yang benar dan guru pembimbing yang tepat, maka akan menjadi lahan yang subur bagi tumbuhnya bibit radikalisme.
“Ini menjadi pekerjaan rumah bagi kita bersama untuk membangun generasi muda islami yang toleran, moderat dan berakhlakul karimah,” jelas Andi.
Lebih lanjut Dian Kristiandi mengatakan, selama ini banyak masjid yang pintunya terbuka di saat waktu sholat fardhu saja. Padahal lebih dari itu, Andi melihat masjid harus menjadi pusat kegiatan keagamaan dan kegiatan lainnya yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Jika hanya mengandalkan pendidikan formal di sekolah, waktunya hanya 30 persen. Itupun tidak banyak pelajaran agamanya. Untuk itu, keberadaan masjid penting sebagai tempat mempersiapkan generasi penerus kita dengan bekal ilmu agama,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Andi juga meminta agar nadzir dan takmir masjid untuk dapat mengelola infaq dan wakaf seproduktif mungkin yang secara idealis tidak boleh meninggalkan hukum dan nilai agama, namun juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi. “Jangan bangga dengan saldo infak masjid yang banyak, tetapi tidak digunakan untuk apa-apa,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Suhendro mengatakan, kegiatan ini diikuti oleh sekitar 90 nadzir dan takmir masjid di Kabupaten Jepara. Kegiatan yang rutin di selenggarakan setiap tahun ini sebagai bentuk kepedulian terhadap perkembangan masjid dan syiar Islam di Jepara. “Ini juga menjadi salah satu upaya untuk memperkuat manejemen masjid dalam rangka memakmurkan masjid,” tandasnya.
Hadir juga sebagai narasumber dalam kegiatan ini yakni dari Kantor Kementrian Agama Kabupaten Jepara dan perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Jepara.