JEPARA – Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Jepara Dian Kristiandi memimpin penanaman lima ribu pohon di kawasan hutan lindung yang dikelola oleh Perhutani KPH Pati di Blok Paluombo Desa Tempur Kecamatan Keling, Kamis (27/2/2020). Penanaman ribuan pohon ini untuk mereboisasi kawasan ini yang pada 2006 lalu mengalami kebakaran hutan.
“Akibat kebakaran hutan itu memang menjadikan kawasan ini cukup gundul. Untuk itu reboisaai ini dilakukan untuk menjaga ekosistem serta menjaga kelestarian lingkungan,” kata Dian Kristiandi di sela-sela melakukan penanaman pohon.
Andi mengatakan, tahap pertama reboisasi di blok Paluombo ini dilakukan penanaman sekitar 5 ribu pohon. Ke depan, akan dilakukan secara bertahap sehingga kawasan ini bisa kembali hijau. Dalam kegiatan ini, Pemkab dan Perhutani menggandeng sejumlah pihak swasta untuk kegiatan reboisasi ini.
“Kita libatkan instansi pemerintah dan non pemerintah dalam melakukan upaya penghijauan kembali kawasan ini, nanti secara bertahap akan terus dilakukan,” lanjutnya.
Andi berpesan agar masyarakat ikut menjaga tanaman yang di tanaman tersebut. Pasalnya, percuma menanam tapi dikemudian hari tidak ada pohon yang tumbuh. Masyarakat, katanya, diminta tidak terlalu jauh merambah kawasan hutan untuk lahan pertanian.
“Masyarakat boleh menggunakan untuk lahan pertanian, tetapi tidak boleh terlalu jauh, sebab habibat hewan-hewan bisa tergangggu,” jelasnya.
Lebih lanjut Andi mengungkapkan jika di kawasan sekitar Desa Tempur, setidaknya masih terdapat 150 hektar lahan kritis yang perlu penanganan. Untuk itu, dirinya mengajak kepada semua pihak, baik instansi pemerintah maupun lainnya untuk ikut membangun kembali lahan-lahan gundul sehingga menjadi hijau.
Dalam kesempatan itu juga dilakukan pelepasliaran burung ke alam. Pelepasliaran ini menjadi salah satu upaya menjaga keberlangsungan satwa di kawasan hutan itu. Selain burung, satwa lain yang terancam punah yakni macan tutul jawa yang juga memiliki habitat di kawasan itu.
“Sebetulnya banyak hewan yang dilindungi menggantungkan kehidupannya di hutan ini. Untuk itu perlu terus kita jaga. Jangan sampai anak-cucu kita nanti tidak bisa lagi menemukan berbagai satwa tersebut,” pungkas Andi.