JEPARA – Ribuan guru dan pelajar mengikuti apel dan jalan sehat di lapangan Desa Suwawal Timur Kecamatan Pakisaji, Jumat (22/11/2019) pagi. Kegiatan ini dalam rangka Peringatan Hari Guru Nasional dan HUT PGRI ke 74. Jalan sehat dilepas langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Jepara Dian Kristiandi setelah sebelumnya menjadi pembina apel.
Dalam amanatnya, Dian Kristiandi meminta momentum peringatan hari guru dan HUT PGRI ini dijadikan wadah untuk refleksi dan introspeksi pada diri masing-masing, sejauh mana telah dapat kontribusi maksimal pada dunia pendidikan di Jepara.
“Dengan refleksi dan introspeksi diri ini diharapkan kita dapat mengukur sejauh mana peran, kontribusi dan tanggung jawab yang telah mampu kita berikan, tidak hanya dalam mengajar, tetapi juga dalam mendidik dan mencerdaskan anak bangsa,” kata Andi.
Andi menambahkan, Presiden Joko Widodo pada lima tahun kedua jabatannya telah menetapkan lima prioritas kerja. Kelima prioritas kerja tersebut yang pertama adalah pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), yaitu membangun SDM yang pekerja keras, dinamis, terampil, serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. “Pembangunan SDM ini menjadi prioritas pertama menunjukkan komitmen presiden terhadap sektor pendidikan sangat tinggi,” imbuhnya.
Perubahan dunia yang terjadi secara cepat saat ini, kata Andi, mau tidak mau, suka tidak suka penguasaan terhadap perangkat teknologi tidak bisa ditawar lagi. Para guru harus akrab dan menguasai perangkat teknologi. Selain untuk menunjang pembelajaran juga agar tidak ketinggalan dengan yang dilakukan anak didik.
“Ingat, anak-anak didik Saudara semua adalah anak yang lahir dan hidup di era milenial yang penguasaan teknologi informasi sangat memadai. Jangan sampai kita justru kalah dengan mereka dalam merespon perkembangan jaman,” jelasnya.
Menurutnya, guru dituntut tidak hanya memiliki kompetensi kognitif dan kompetensi sosial behavioral saja tetapi juga kompetensi teknikal, yaitu ketrampilan teknis dan penguasaan teknologi untuk memudahkan pekerjaannya. Tetapi perlu disadari pula bahwa pekerjaan guru tidak bisa digantikan oleh teknologi. Pekerjaan tersebut adalah transfer karakter, transfer akhlak dan kepribadian, karena pendidikan karakter tidak bisa digantikan oleh mesin, oleh teknologi komunikasi dan informasi paling canggih sekalipun.
Lebih lanjut Andi mengungkapkan, persoalan-persoalan mendasar seperti pembentukan karakter, kedisiplinan, membangun semangat nasionalisme, membentuk akhlak siswa hanya bisa dilakukan seorang guru. Sebab kehebatan dan kemuliaan para guru tak kan pernah tergantikan oleh kehadiran sang robot pintar. “Oleh karena itu, guru harus bisa mengisi ruang-ruang kosong pada siswa dengan akhlak dan kepribadian mulia,”lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, Dian Kristiandi juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas prestasi, dedikasi, komitmen, keikhlasan dan pengabdian para guru dan tenaga kependidikan di seluruh Kabupaten Jepara, baik yang bertugas di sekolah negeri dan swasta, lembaga pendidikan usia dini maupun di lembaga pendidikan keagamaan. “Marilah kita secara bersama-sama memacu diri kita untuk mewujudkan guru profesional dan berdedikasi,” tandasnya.