JEPARA – Sehari jelang peringatan hari pahlawan nasional, jajaran Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Jepara menggelar Musyawarah Daerah ke 17 di kompleks SD Muhammadiyah Desa Kriyan Kecamatan Kalinyamatan. Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Jepara Dian Kristiandi yang hadir dalam acara pembukaan, Sabtu (9/11/2019) pagi meminta kepada Pemuda Muhammadiyah Jepara untuk menunjukkan komitmen dan konsistensi dalam meneladani perjuangan para pahlawan terdahulu.
“Tentu saja imlementasinya berbeda dengan perjuangan yang dilakukan para pahlawan terdahulu,” kata Dian Kristiandi dihadapan peserta Musda.
Menurut Andi, para pahlawan dulu harus melawan penjajah secara fisik dan ideology dari negara asing. Namun kini, yang didapati tidak lagi orang asing tetapi sesama warga dan bangsa Indonesia. “Dimana saat ini muncul pemikiran dan ideology yang mencabik-cabik kebersamaan, gotong royong dan persatuan kita,” ungkapnya.
Lebih lanjut Andi menyampaikan jika tantangan generasi muda saat ini sangat kompleks. Akan tetapi, Dian Kristiandi meyakini jika jajaran Pemuda Muhammadiyah bisa bersinergi dengan pemuda-pemuda lainnya untuk menjawab tantangan masa depan bangsa. “Dengan apa yang telah dilakukan Pemuda Muhammadiyah selama ini, kami meyakini bisa menjawab tantangan bangsa dimasa mendatang,” ujarnya.
Andi meminta kepada peserta Musda Pemuda Muhammadiyah untuk mengedepankan sisi musyawarah dan menaati AD/ART yang ada. Sehingga tidak ada lagi kisruh dalam pemilihan ini. “Saya tidak ingin mendengar ada udrek-udrekan dalam pemilihan Ketua Pemuda Muhammadiyah ini. Yang penting siapaun yang terpilih bisa membawa program yang bermanfaat bagi masyarakat dan organisasi,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua PD Muhammadiyah Jepara KH. Fakhrurrozi mengatakan Muhammadiyah yang juga sebagai organisasi kader terus berkesinambungan menyiapkan kadernya. Kegiatan Musda Pemuda Muhammadiyah ini salah satunya. Pengkaderan, katanya, menjadi hal yang penting untuk kelangsungan dan kehidupan organisasi. “Ada istilah patah tumbuh hilang berganti. Akan tetapi di Muhammadiyah sebelum patah sudah ada yang tumbuh. Artinya, sebelum ada kader yang lengser suuah ada kader yang siap menggantikan,” jelas Fakhrurrozi.
Fakhrurrozi meminta kepada generasi muda Muhammadiyah untuk terus belajar agar bisa melanjutkan perjuangan para tokoh terdahulu. Lebih lanjut dirinya mengungkapkan jika sejak dulu peran pemuda sangat penting di berbagai peradaban. “Perubahan peradaban banyak ditentukan oleh para pemudanya. Untuk mewujudkan itu, para pemuda harus terus banyak belajar meningkatkan dirinya. Teruslah berkompetisi dalam hal kebaikan,” ungkapnya.
Dengan menekankan pada tiga hal besar yakni pendidikan, dakwah dan kesehatan, kata Fakhrurrozi, regenerasi di Muhammadiyah harus terus dilakukan. Di Kabupaten Jepara setidaknya ada 72 masjid berlabel Muhammadiyah dan puluhan mushola, rumah sakit dan sekolah. “Bapak-bapak kita sudah merintisnya sehingga kader-kader sekarang harus disiapkan untuk melanjutkan. Saat ini sudah ada 8 atau 9 tokoh Muhammadiyah yang sudah ditetapkan menjadi pahlawan nasional,” tandasnya.