JEPARA – Konsumsi ikan di Kabupaten Jepara diupayakan terus ditingkatkan. Saat ini tingkat konsumsi ikan masyarakat Jepara berada diperingkat lima se Propinsi Jawa Tengah. Padahal dengan potensi sumberdaya yang melimpah, semestinya tingkat konsumsi ikan di masyarakat Jepara bisa jauh lebih tinggi. Hal ini disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Jepara Dian Kristiandi saat menghadiri kegiatan Kampanye Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) di Alun-alun Kabupaten Jepara, Sabtu (2/11/2019).
Dalam kegiatan rangkaian Jepara Festival itu, Dian Kristiandi mengungkapkan dengan kekayaan alam yang melimpah, baik laut dan potensi perikanan lainnya justru saat ini Jepara kalah dengan daerah-daerah lain seperti Solo dalam hal tingkat konsumsi ikan. “Potensi kita ini banyak. Selain laut dan tambak, kita ini juga memiliki potensi budidaya ikan air tawar,” ungkap Andi.
Dengan masih rendahnya konsumsi itu itu, kata Andi, upaya menggelorakan seperti kegiatan kampanye kali ini harus terus dilakukan. Hal ini agar pengetahuan masyarakat akan pentingnya konsumsi ikan ini meningkat dan akhirnya menjadi sebuah kebiasaan.
“Sebenarnya kita tidak terlalu mempermasalahkan soal peringkat. Yang terpenting membiasakan masyarakat mengkonsumsi ikan dengan sendirinya peringkat akan naik. Sebetulnya banyak ikan yang harganya relatif murah namun kandungan proteinnya tinggi. Ini hanya soal kebiasaan saja,” jelasnya.
Lebih lanjut Andi mengatakan akan terus mendorong warung dan resto di Kabupaten Jepara untuk menyediakan menu ikan. “Dengan konsumsi ikanmaka kesehatan dan kecerdasan anak-anak kita akan semakin baik. Ini juga salah satu bentuk penyiapan kita menyambut generasi indonesia emas 2045 mendatang,” tandasnya.
Sementara itu, Kabid Perikanan Tangkap pada Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Jawa Tengah Kurniawan Priyo Anggoro mengungkapkan, berdasarkan data konsumsi ikan di Kabupaten Jepara pada 2017 sebanyak 26,31 kg/perkapita/tahun dan meningkat menjadi 27,81 kg/perkapita/tahun pada 2018. Angka ini masih dibawah kondumsi ikan tingkat propinsi maupun nasional. Untuk propinsi angkanya 30,64 kg/perkapita/ tahun pada 2018. Sedangkan tingkat nadional angkanya 50,69 kg/perkapita/tahun. “Meskipun sebenarnya angka ith masih cukup jauh dari yang disarankan,” jelasnya.
Rendahnya tingkat konsumsi ikan ini, katanya, dipengaruhi sejumlah faktor diantaranya keterbatasan pengetahuan tentang pentingnya konsumsi ikan serta ada ikan ysng harganya mahal dan tingkat kerepotan dalam mengokah ikan ini. “Kita akan terus kampanyekan untuk membangun kesadaran secara individu maupun kolektif tentang gizi di masyarakat. Sebab potensi perikanan di Jawa Tengah sangat tinggi,” tandasnya.
Dalam kampanye Gemarikan itu juga menghadirkan chef nasional Sisca Soewitomo . Turut dibagikan juga 470 cup pindang serani hasil masakan dari Indonesian Chef Association (ICA) Pakudjembara. Ratusan siswa SD juga mendapatkan pengetahuan fun cooking dari para chef tersebut.