JEPARA – Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Jepara Dian Kristiandi mengajak pelajar di Kabupaten Jepara terus menjaga ideologi pancasila. Hal ini penting dilakukan, sebab akhir-akhir ini banyak upaya untuk merongrong keberadaan Pancasila sebagai dasar negara. Hal ini disampaikan Dian Kristiandi saat melakukan dialog kebangsaan dengan OSIS SMKN 2 Jepara, Senin (21/10/2019).
Dialog kebangsaan ini dilakukan oleh Dian Kristiandi usai melakukan upacara bendera hari Senin di halaman SMKN2 Jepara. Hadir dalam kegiatan ini kepala Bakesbangpol Jepara Dwi Riyanto, Kepala Disdikpora Agus Tri Harjono, Kabid Komunikasi pada Diskominfo Arif Darmawan. Dialog ini dipandu oleh Kepala SMKN 2 Jepara Subandi.
Dalam kesempatan itu, Andi juga mengajak para siswa untuk selalu waspada terhadap berbagai ancaman yang dapat merusak kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sejak proklamasi kemerdekaan RI 17 Agustus 1945, kenyataannya telah terjadi banyak rongrongan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Banyak kegiatan yang berupaya untuk menumbangkan Pancasila sebagai ideologi negara. “Kami mengajak generasi penerus bangsa, agar selalu waspada terhadap berbagai jenis ancaman yang dapat merongrong kedaulatan NKRI,” kata Andi.
Andi menilai, rongrongan terhadap kedaulatan NKRI bisa saja terjadi melalui ancaman ideologi bangsa, yakni Pancasila. Oleh karena itulah diperlukan kebesaran hati untuk terus waspada terhadap hal tersebut. “Saat ini paham radikalisme telah masuk ke lembaga-lembaga pendidikan. Untuk itu kita semua harus waspada,” ungkapnya.
Menurutnya, tugas dan tanggungjawab mempertahankan Pancasila dari gangguan dan rongrongan, tidak kalah beratnya dibanding dengan perjuangan para pahlawan yang ikut merumuskan Pancasila itu sendiri. “Tidak hanya berkenaan dengan bahaya laten komunis, sebab kenyataan sudah berulang kali terjadi dan mengancam kedaulatan NKRI. Karena itu, peringatan ini juga harus mengingatkan kita untuk selalu waspada dan memperhatikan berbagai tanda kemungkinannya,” jelasnya.
Generasi muda, kata Andi, ditengah revolusi 4.0 ini juga tidak boleh terlena dan melupakan gotong royong yang merupakan ruh dari pancasila. Anak-anak muda harus menjadi teladan dan pelopor kegiatam gotong royong. “Jika ada kerja bakti misalnya, anak-anak muda harus menjadi pelopor. Jika ada orangtua yang tidak mau harus diingatkan,” tandasnya.