JEPARA – Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Jepara Dian Kristiandi meminta kepala sekolah tingkat SMA turut serta menjaga anak didiknya untuk tidak terlibat dalam aksi demonstrasi sebagaimana di daerah lain. Permintaan itu dilakukan Dian Kristiandi saat mengumpulkan kepala sekolah SMA/SMK se-Kabupaten Jepara di Gedung Serbaguna Setda Jepara, Kamis (26/9/2019) sore.
Selain Dian Kristiandi, hadir dalam rapat koordinasi itu Komandan Kodim 0719 Jepara Letkol Arm Suharyanto, Asisten II Sekda Jepara Mulyaji, Kepala Bakkesbangpol Dwi Riyanto dan Kepala Kemenag Jepara Nor Rosyid.
Dian Kristiandi mengatakan, rapat koordinasi dengan kepala sekolah ini dilakukan sebagai upaya antisipasi sejak dini agar para siswanya tidak terlibat dalam aksi-aksi demonstrasi dan sejenisnya. Meskipun saat ini aksi di Jepara belum nampak, antisipasi tersu dilakukan.
“Ini untuk menyikapi kondisi yang berkembang saat ini. Meskipun sebenarnya saya meyakini jika di Jepara kondisinya cukup kondusif, deteksi dan antisipasi dini tetap harus dilakukan,” kata Andi
Lebih lanjut Andi mengungkapkan, di bulan Oktober ini negara memiliki dua agenda besar yakni pelantikan DPR dan presiden. Pihaknya berharap upaya-upaya untuk menggagalkan agenda besar itu bisa dideteksi. “Kita semua sebagai warga negara ingin kondisi daerah yang kondusif, maka dari kita harus serius melakukan antisipasi,” jelasnya.
Sementara itu, Komandan Kodim Jepara Letkol Arm Suharyanto mengaku siap meningkatkan intensitas pengawasan. Dirinay mengatakan jika bersama dengan kepolisian sudah melakukan pertemuan dengan BEM dan PMII Unisnu, terkait rencana aksi pada Jumat (27/9/2019). “Tadi bersama Kapolres sudah bertemu dan berdiskusi dengan mahasiswa Unisnu dan diarahkan untuk beraudiensi dengan DPRD daripada melakukan aksi diluar,” jelasnya.
Kepala SMA Negeri 1 Jepara, Udik Agus mengatakan, mengantisipasi agar anak-anak tidak terprovokasi perlu dilakukan. Bisa melalui pengarahan pada siswa melalui apel, perwakilan MPK, wali kelas sampai guru yang mengajar.
“Langkah lain yang bisa dilakukan yakni membangun komunikasi dengan orang tua. Juga memberi tugas anak yang mengasah kreativitasnya supaya tidak punya banyak waktu untuk fokus ke hal yang tidak sepatutnya dilakukan,” terangnya.