JEPARA – Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Jepara Dian Kristiandi meminta instansi terkait di Kabupaten Jepara melakukan berbagai upaya strategis untuk menangani masalah stunting. Upaya serius mutlak diperlukan lantaran angka stunting di Jepara dalam beberapa tahun ini terus meningkat. Hal ini disampaikan oleh Dian Kristiandi saat membuka Workshop Pencegahan Stunting di ruang rapat 1 Setda Jepara, Selasa (24/9/2019).
Menurut Andi, sapaan akrab Dian Kristiandi, penanganan masalah stunting tidak hanya menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan, tetapi juga harus melibatkan dinas-dinas lain. “Misalnya jika terkait dengan kebersihan lingkungan maka menjadi tanggung jawab Dinas Lingkungan Hidup,” kata Andi.
Andi menambahkan, masalah gizi buruk diakibatkan tidak terpenuhiny asupan nutrisi selama 1000 hari pertama. Hal ini tentu akan berdampak pada kehidupan selanjutnya. “Yang terpenting memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pola penanganan terhadap ibu hamil hingga seribu hari pertama. Sebab, dimasa itu manjadi masa krusial untuk perkembangan anak selanjutnya,” ungkap Andi.
Penanganan stunting harus segera dilakukan, kata Andi, sebab di tahun 2045 merupakan masa Indonesia emas. Jika saat ini tidak disiapkan generasi muda yang sehat fisik dan mental, maka generasi emas di 2045 yang digaungkan dikhawatirkan tidak sesuai harapan. “Maka ini menjadi tanggung jawab kita bersama mulai dari pusat hingga daerah untuk menyiapkan generasi emas tersebut,” ujarnya.
Berdasarkan data di dinas Kesehatan Kabupaten Jepara, angka stunting di Jepara terus mengalami kenaikan. Jika pada 2016, angkanya mencapai 15 persen. Pada tahun 2017 meningkat menjadi 16 persen dan tahun 2018 meningkat menjadi 27 persen dari total balita yang ada di Jepara. “Meskipun angkanya masih dibawah propinsi dan nasional, perlu dilakukan upaya serius untuk menangani masalah ini,” tandasnya.