JEPARA – Sebanyak 378 calon dan bakal calon petinggi se Kabupaten Jepara mengucapkan ikrar damai di pendopo Kabupaten Jepara, Rabu (11/9/2019). Ratusan calon petinggi dari 136 desa dan 15 kecamatan itu menyatakan komitmen untuk mensukseskan dan menjaga kondusifitas selama pemilihan petinggi (pilpet) serentak pada 17 Oktober mendatang. Ikrar tersebut juga termasuk komitmen untuk siap kalah dan siap menang diantara calon.
Kegiatan yang digagas oleh Bagian Pemerintahan Desa Setda Jepara itu dihadiri langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Jepara Dian Kristiandi, Kapolres Jepara, Komandan Kodim, Kepala Kejaksaan Negeri, Sekda dan sejumlah kepala OPD, Camat, Muspika dan panitia pemilihan petinggi dari masing-masing desa.
Dalam sambutannya, Plt Bupati Jepara Dian Kristiandi meminta kepada para calon petinggi untuk menjaga kondusifitas di desanya masing-masing selama penyelenggaraan pilpet. Hal ini karena pembangunan tidak akan berjalan dengan baik jika kondusifitas daerah tidak terjaga. “Ikrar tadi jangan sampai hanya diucapkan saja melainkan harus benar-benar dilaksanakan,” kata Andi.
Andi melanjutkan, ada tiga komponen yang berperan penting menciptakan kondusifitas selama pilpet ini. Selain calon petinggi yang harus bisa mengendalikan diri dan pendukungnya, kata Andi, komponen lain adalah panitia pemilihan petinggi di masing-masing desa. “Teman-teman panitia ini harus menjaga netralitas serta memahami regulasi yang ada. Meskipun yang menjadi calon itu saudaranya, maka panitia harus menjunjung tinggi asas netralitas,” jelasnya.
Komponen ketiga, kata Andi, yakni masyarakat itu sendiri. Saat ini secara umum, masih terdengar jika tidak ada uang saku, maka tidak akan mencoblos, padahal disatu sisi masyarakat ingin pemimpin yang berintegritas. “Jika ingin mencari pemimpin yang benar-benar berintegritas dan bisa mengemban amanat, maka harus dikikis,” katanya.
Lebih lanjut Andi mengajak semua komponen untuk turut serta memberikan pemahaman kepada warga masyarakat jika pilpet ini merupakan yang yang biasa. Untuk itu, menjaga kondusifitas dan kerukunan harus menjadi tugas bersama. “Kita kan sudah biasa dan sering melakukan pemilihan seperti ini dan pembelajaran demokrasi ini menjadi tanggungjawab bersama,” ungkap Andi.
Sementara itu, Kabag Pemdes Setda Jepara Siswanto menyampaikan jika dari 136 desa yang menyelenggarakan pilpet, ada dua desa yang belum menetapkan calon petinggi sebagaimana desa-desa lainnya. Hal ini lantaran ada perpanjangan pendaftaran calon. “Untuk 134 desa sudah menetapkan calon petinggi pada 24 Agustus lalu, sedangkan dua desa baru melakukan penetapan pada 19 September mendatang,” kata Siswanto dalam laporannya.