KARIMUNJAWA – Pemerintah Kabupaten (pemkab) Jepara tahun ini akan memberikan bantuan kapal bagi Desa Nyamuk Kecamatan Karimunjawa. Bantuan kapal senilai sekitar Rp.300 juta dari APBD ini akan segera diberikan dalam waktu dekat ini. Keberadaan kapal ini, harapannya mempermudah aksesibilitas warga Karimunjawa untuk pergi ke kota kecamatan maupun ke Jepara. Hal ini seperti disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Jepara Dian Kristiandi saat mengunjungi wilayah terluar Jepara itu, Selasa (30//7/2019).
Menurut Andi, selain bantuan kapal dari Pemkab Jepara, pemerintah pusat tahun ini juga akan memberikan bantuan kapal yang akan digunakan warga Desa Nyamuk, Parang dan Karimunjawa.
“Bantuan kapal tidak hanya dari kami (Pemkab), tetapi bantuan kapal juga ada dari pusat yang akan melayani warga Nyamuk, Parang dan Karimunjawa. Kapal dari pusat nanti cukup besar bisa sekitar 35 grosston,” kata Andi.
Hanya saja, Andi mengingatkan agar memperhatikan perawatan kapal bantuan itu. Sebab, dari beberapa bantuan yang telah diberikan disejumlah tempat, karena perawatan yang tidak optimal, maka kapal cepat rusak dan tidak terpakai. “Yang justru sulit itu perawatannya, untuk itu kita berpesan agar kapal dirawat dan dijaga dengan baik,” ujarnya.
Sementara itu, Petinggi Desa Nyamuk Sudarto menyambut baik bantuan alat transportasi kepada warga Nyamuk. Pasalnya, sebagai wilayah terluar Jepara keberadaan kapal menjadi penting sebagai sarana mobilitas warga.
“Kami biasanya jika mau pergi ke kecamatan atau ke Kabupaten harus menyewa kapal dengan biaya sekitar Rp.800 ribu. Dengan keberadaan kapal ini nanti harapannya bisa memangkas biaya itu menjadi lebih murah,” jelas Sudarto.
Sementara ditanya terkait dengan skema tarif atau pembiayaan operasional kapal ini, petinggi yang kini menjabat untuk periode kedua ini menjelaskan jika skema pembiayaan dalam penggunaan kapal ini nanti akan dibahas lebih lanjut. Akan tetapi, dirinya mengisyaratkan akan menggunakan dana desa untuk operasional kapal tersebut. “Nanti kita bisa gunakan dana desa untuk operasionalnya. Kapal juga nanti bisa kita atur jadwal operasionalnya agar memudahkan warga,” ungkap Sudarto.
Sebelumnya, Pemdes Nyamuk sebenarnya sudah memiliki kapal bantuan dari Kementrian Pehubungan, hanya saja sejak beberapa tahun lalu, kapal tersebut tidak dapat digunakan kembali karena ada kendala teknis. “Dulu sudah punya kapal, namun beberapa tahun lalu tidak dapat digunakan. Mudah-mudahan kapal baru nanti bisa membantu mobilitas warga Pulau Nyamuk,” tandas Sudarto.